PWMU.CO – Dalam upaya meningkatkan pemahaman siswa mengenai zakat, Tim Abdimas Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya) memperkenalkan metode edukasi inovatif menggunakan teknologi Augmented Reality (AR) di SD Muhammadiyah 7 Surabaya (SDM 7). Program ini bertujuan untuk memfasilitasi siswa kelas 5 dan 6 dalam memahami konsep zakat secara mendalam dan interaktif, Selasa (23/07/2024).
Hal tersebut sejalan dengan hasil penelitian tim abdimas yakni Arin Setiyowati dari UM Surabaya. Kurangnya media edukasi yang menarik dan efektif dalam pelajaran Al-Islam, khususnya mengenai zakat, menjadi tantangan utama. Melalui program ini, para siswa tidak hanya diberikan informasi teoritis tetapi juga pengalaman langsung yang dapat meningkatkan literasi zakat mereka.
Adapun program ini diimplementasikan dalam beberapa tahap, dimulai dengan persiapan pembuatan modul digital berbasis AR. Setelah pengembangan media, dilakukan uji coba pada sekelompok kecil siswa untuk mendapatkan umpan balik. Pelaksanaan program berlangsung dalam empat pertemuan yang melibatkan dua kelas berbeda.
Hasil dari program ini menunjukkan bahwa penggunaan media AR memberikan respon positif dari siswa, mempermudah pemahaman mereka tentang zakat.
“Dengan menggunakan teknologi AR, kami dapat melihat bagaimana materi zakat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari,” ungkap Raka, salah seorang siswa kelas 6 setelah mengikuti sesi edukasi.
Penerapan Augmented Reality dalam pembelajaran diharapkan dapat mempercepat pemahaman siswa terhadap nilai-nilai filantropi. Menurut hasil evaluasi, siswa menunjukkan peningkatan pemahaman yang signifikan setelah mengikuti program ini.
Para pendidik di SD Muhammadiyah 7 Surabaya optimis bahwa inovasi ini tidak hanya akan meningkatkan literasi zakat di kalangan siswa tetapi juga mengedukasi mereka tentang pentingnya berzakat melalui lembaga resmi.
“Kami percaya bahwa dengan memberikan pemahaman yang kuat sejak dini, generasi mendatang akan lebih sadar akan kewajiban zakat dan perannya dalam masyarakat,” ujar Uul, salah satu guru SD Muhammadiyah 7 Surabaya. (*)
Penulis Arin Setiyowati Editor Amanat Solikah