PWMU.CO – Dewan Pimpinan Daerah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (DPD IMM) Jawa Timur menyelenggarakan Musyawarah Daerah (Musyda) ke-22. Kegiatan ini berlangsung di Aula Universitas Muhammadiyah Ponorogo, (2-4/08/2024).
Agenda Musyda Jatim ke-22 ini dimeriahkan oleh banyaknya stand bazar yang diikuti oleh kader IMM Jawa Timur dan pelaku UMKM. Pimpinan Cabang (PC) IMM Kota Surabaya menjadi salah satu peserta bazar dengan membuka 3 lapak di arena Musyda.
Erfanda Andi Mada Arectya Ketua Bidang Ekonomi dan Kewirausahaan PC IMM Kota Surabaya menyampaikan, kegiatan bazar ini merupakan wadah yang sangat efektif bagi kader IMM khususnya Surabaya dalam mengimplementasikan ilmu wirausaha mereka.
Lebih lanjut ia menambahkan, kalau biasanya kami IMM Surabaya hanya belajar teori di ruangan namun saat Musyda ini saatnya membuktikan kemandirian ekonomi yang dimiliki oleh IMM Surabaya. Perlu diketahui juga, IMM di masing-masing komisariat Surabaya memiliki usaha baik itu makanan, minuman, buku, kerajinan tangan, dan yang lainnya.
“Pada perhelatan Musyda Jatim ke-22 ini, PC IMM Kota Surabaya membuka 3 Stand Bazar. Di antaranya stand makanan, minuman, dan buku,” terang Erfanda sapaan akrabnya.
Kesan Adanya Stand Bazar
Aminah Putri Afisa kader IMM Surabaya menyampaikan rasa senangnya atas adanya bazar ini.
“Alhamdulillah bazar pada kegiatan Musyda IMM ke 22 di Ponorogo seru dan menyenangkan, dengan adanya bazar ini menjadi wadah bagi kita untuk menuangkan jiwa kewirausahan selain itu kita juga bisa menambah relasi dari teman teman IMM se -Jawa Timur,” ungkap Aminah Putri Afisa kader IMM Surabaya dari Komisariat Blue Savant.
Selanjutnya juga disampaikan oleh Bilal Baswedan kader IMM Surabaya Komisariat Shinnichi, bahwa kegiatan bazar inui menjadi hal menarik dan memberikan kesan yang baik karena dikunjungi oleh pengunjung dari berbagai wilayah di Jawa Timur. Sehingga mampu menumbuhkan ukhuwah dalam ber-fastabiqul khoirot.
Dian Prahara Batubara kader IMM Surabaya dari koorkom Uinsa menyampaikan kesannya selama bazar.
“Partisipasi dalam stand bazar ini memberikan manfaat banyak bagi kami. Membantu kami membangun jaringan dan memperluas pertemanan melalui interaksi dengan peserta dan penggembira musyda,” tuturnya.
Lebih lanjut ia menambahkan, kami bisa mendapatkan masukan berharga untuk pengembangan produk ke depannya. Dengan demikian, stand bazar tidak hanya menjadi tempat transaksi, tetapi juga sarana pembelajaran dan pengembangan bisnis dikalangan mahasiswa. (*)
Penulis Refi Yulia Rahmawati Editor Amanat Solikah