PWMU.CO – Jamastu (Ngaji Malam Sabtu) edisi pertama merupakan kolaborasi LHKP, LPCR, Majelis Tarjih dan MPKSDI telah berlangsung pada Jumat (9/8/2024).
Jamastu ini bertempat di Kantor Bersama PCM Pesantren Kota Kediri dan Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) Kota Kediri dipercaya sebagai panitia dan motor kegiatan ini.
Wakil Ketua PDM Kota Kediri Yudi Kariyanto yang bertindak sebagai keynote speaker (pembicara) menyampaikan acara ini merupakan awal yang baru untuk saling tukar pikiran antara senior dan junior.
Tak hanya itu, acara ini juga bertujuan untuk saling melengkapi menuju Muhammadiyah Kota Kediri lebih baik.
“Organisasi sosial keagamaan ini dirintis yang mana titik beratnya ada pada surat al-Maun seperti yang diajarkan K.H. Ahmad Dahlan. Beliau ingin mengubah pola pikir masyarakat dengan cara efektif seperti mendirikan semacam sekolah,” ucapnya.
Pria yang juga Kepala Sekolah SD Muhammadiyah Kota kediri ini melanjutkan bahwa perkembangan tersebut diawali dengan amal usaha yang baik dan tentunya dapat mendukung kemajuan Muhammadiyah.
Langkah pertama K.H. Ahmad Dahlan yaitu mendirikan lembaga pendidikan yang sederhana di mana mereka yang diajak adalah anak-anak sekitar dari kalangan fakir miskin maupun kondisi lainnya. Lalu, dikumpulkan menjadi satu dan diberi materi pembelajaran.
Dari hal tersebut dapat disimpulkan bahwa di awal Muhammadiyah berdiri sudah memiliki nilai sosial yang kental luar biasa. Menjadi tantangan bagi seluruh warga Muhammadiyah untuk dapat menerapkan nilai keteladanan khususnya bidang pendidikan.
“Konsep pendidikan pada Muhammadiyah terus berkembang bisa dilihat dari yang awalnya majelis pendidikan dasar dan sekarang ditambahi dengan pendidikan non formal.
Artinya, Muhammadiyah memandang kalau pendidikan dibutuhkan pasti akan melalui perubahan di dalam pelaksanaannya untuk menjadikan Muhammadiyah itu lebih maju.
Bahkan, sekarang pun ditambah lagi dengan lembaga khusus yang menangani bidang olahraga”, ucapnya.
Hal ini menandakan bahwa Muhammadiyah ingin terus eksis dan pergerakannya sesuai dengan apa yang dibutuhkan masyarakat. Jika pergerakan ini tidak disambut tanpa berusaha dengan mengadakan inovasi baru pastinya akan tertinggal.
Hal ini tampak pada sekolah Muhammadiyah yang ada di Kota Kediri masih memiliki potensi untuk berkembang lebih jauh. Misalnya, dengan menggunakan tenaga pendidik maupun kependidikan dari warga Muhammadiyah, sehingga memengaruhi loyalitas mereka pada persyarikatan.
Dalam penutupnya, wakil ketua PDM Kota Kediri berpesan pada peserta Jamastu.
“Sebagai generasi penerus mari bersama-sama memajukan persyarikatan kita, karena dimulai dari pengkaderan tentunya menjadi nilai jual yang luar biasa.
Sebenarnya pengaderan Muhammadiyah itu tidak kurang karena sudah dimulai sejak SD sampai jenjang perkuliahan dan dapat dibilang pengaderan yang luar biasa.
Maka, kita harus selalu mempercayai lembaga kita dan berusaha memberikan pendampingan informasi-informasi demi membangun pendidikan Muhammadiyah lebih baik. Kami juga berharap pertemuan Jamastu bisa ditindaklanjuti dan tidak berakhir sebagai forum belaka,” harapnya.
Penulis Rizka Nur Fadhilah Editor Zahra Putri Pratiwig