PWMU.CO – Dalam rangka mendorong akses pendidikan inklusif, Majelis Pendidikan Anak Usia Dini, Dasar, dan Menengah (PAUD DASMEN) Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Lamongan gelar kegiatan Sosialisasi Sekolah Inklusi, Sabtu (10/8/2024).
Kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran tentang pentingnya pendidikan inklusif ini dilaksanakan di Aula PDM Lamongan.
Dihadiri oleh sekitar 70 orang, terdiri dari perwakilan Majelis PAUD DASMEN PDA Lamongan beserta Majelis PAUD DASMEN Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) se-Kabupaten Lamongan.
Dalam sambutannya, Diyana Mufidati, Ketua PDA Lamongan menuturkan bahwa memasuki tahun ke-2 periode kepemimpinan, dakwah kemanusiaan semesta menyentuh masyarakat secara luas benar-benar menjadi program prioritas PDA Lamongan.
“Tiga program prioritas tersebut diantaranya adalah layanan kesehatan, kesejahteraan sosial, dan pendidikan,” terangnya.
Diyana menyoroti mengenai jumlah Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) yang jumlahnya setiap tahun semakin meningkat. Tantangan saat ini yang dihadapi ABK dalam mendapatkan pendidikan yang layak adalah masih adanya penolakan dari sebagian orang tua, masyarakat, dan bahkan dari sebagian lembaga sekolah.
“Menjadi tugas kita bersama memberi layanan bagi ABK yang kemungkinan ditolak di beberapa lembaga, karena cara pandang yang berbeda,” imbuhnya.
Lebih lanjut Diyana berpesan, “PAUD ‘Aisyiyah tidak boleh menolak Anak Berkebutuhan Khusus.”
Diyana lebih detail berpesan agar Aisyiyah mendidik dengan hati, mengedepankan rasa empati, menempatkan anak agar terpenuhi hak pendidikan sejak dini, membimbing, dan mengasuh sepenuh hati.
Mendapatkan pendidikan yang layak dan bermutu merupakan hak ABK. Hal ini linear dengan salah satu program utama Majelis Hukum & HAM PDA Lamongan yang harus mendapatkan perhatian semua pihak.
Dalam memberikan pendidikan inklusif, Diyana mendorong PAUD DASMEN untuk menyiapkan tenaga pendidik yang kompeten.
“Menghadapi ABK dengan segala permasalahan yang dihadapi, baik kekurangan fisik maupun kondisi psikis yang dialami, perlu tenaga pendidik yang ekstra sabar, ulet, dan berbekal ilmu,” tuturnya.
Di akhir sambutannya, orang nomor satu di Aisyiyah Lamongan ini berharap semoga Aisyiyah semakin mampu dan dimudahkan untuk menjalani tugas mulia yang diamanahkan Allah kepada kita.
Materi Sosialisasi Sekolah Inklusi
Ratna Nurdiana MM, Ketua Majelis PAUD DASMEN PDA Lamongan dalam paparan materinya menjelaskan mengenai definisi ABK.
ABK ialah Anak dengan karakteristik khusus yang berbeda dengan anak pada umumnya tanpa selalu menunjukkan pada ketidakmampuan mental-intelektual,sosial, emosional, atau fisik.
Lebih lanjut, Ratna menyebutkan 3 istilah yang dipakai dalam ABK :
- Impairment kehilangan atau abnormalitas pada kondisi psikologis, fisiologis atau pada struktur dan fungsi Anatomi tubuh
- Disability keterbatasan dari kemampuan seseorang (akibat Impairment) untuk melakukan aktivitas sesuai standar normal
- Handicap berhubungan dengan kelainan dan ketidakmampuan (akibat Impairment dan Disability) yang dimiliki seseorang bila berinteraksi dengan lingkungan.
Metode penanganan ABK, antara lain:
- TEACCH (Treatment and Education of Autistic and related Communication handicaped Children)
Strategi untuk meningkatkan kemampuan belajar melalui modifikasi lingkungan dengan pembelajaran terstruktur. - Applied Behavior Analysis (ABA)
Pendekatan behavioristik yang bertujuan untuk memodifikasi perilaku (mengeliminir perilaku bermasalah) sehingga dapat diterima di masyarakat. - Floor Time
Pendekatan berupa kegiatan interaksi/bermain dengan anak yang difokuskan pada minat anak. Orangtua atau terapis mengikuti pengarahan dari anak sambil menciptakan interaksi dan komunikasi yang berkesinambungan. - Terapi Sensori Integrasi (SI)
Penanganan yang bertujuan untuk meningkatan kemampuan otak untuk memproses informasi dari penginderaan sehingga dapat memberikan respon dengan tepat. - Neuro Development Treatment (NDT)
Penanganan kondisi gangguan Neuromuscular (Cerebral Palsy, Down Syndrome) – gangguan gerak dan postur tubuh. - Metode Glan Doman
Tujuannya untuk mematangkan cerebral cortex. Prinsipnya adalah menstimulasi otak secara maksimal untuk membuat jembatan-jembatan baru menutupi bagian otak yang cedera itu. - Biomedical Treatment
Bertujuan untuk memperbaiki metabolisme tubuh dengan mengatur pola makan (diet) dan pemberian suplemen yang tepat. - Medikamentosa
Berkenaan dengan obat-obatan
Di akhir materi, Ratna menyampaikan bahwa perlu observasi yang cermat agar aktivitas yang diberikan kepada ABK tidak melebihi atau di bawah kemampuan anak, serta dibutuhkan kreatifitas terapis agar tidak membosankan.
Penulis Ari Kusdiyana Editor ‘Aalimah Qurrata A’yun