PWMU.CO – Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Lowokwaru Kota Malang kembali menggelar kajian Ahad pagi pada (28/08/2024). Kajian rutin ini diselenggarakan di Masjid Imam Bukhari, kompleks perkantoran Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Malang yang beralamat di Jalan Gajayana Nomor 28-B Kecamatan Lowokwaru Kota Malang.
Kajian tersebut dihadiri oleh perwakilan dari PCM Lowokwaru, perwakilan dari Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) se-Lowokwaru, jemaah Masjid Imam Bukhari, serta simpatisan Muhammadiyah yang bertempat tinggal di sekitar lingkungan Masjid Imam Bukhari.
Pemateri kajian ahad pagi pada kali ini adalah salah satu anggota Corps Mubaligh Muhammadiyah (CMM) Ahmad Fatoni yang menyampaikan tema “Muhammadiyah dan Pergerakan Islam”.
Ahmad Fatoni mengawali kajian dengan memberi pengantar mengenai definisi Muhammadiyah.
“Muhammadiyah diambil dari nama Nabi Muhammad, yang artinya pengikut Nabi Muhammad. Sebagai warga persyarikatan, kita harus mengikuti Nabi Muhammad dengan sebaik-baiknya,” katanya.
Ia menekankan bahwa Muhammadiyah adalah gerakan Islam yang berfokus pada dakwah dan bukan merujuk pada ajaran selain Islam.
“Muhammadiyah bertujuan agar anggotanya mencontoh kecerdasan dan keteladanan Nabi Muhammad,” terangnya.
Lebih lanjut, Ahmad Fatoni mengungkapkan makna filosofis logo Muhammadiyah. Logo tersebut berbentuk matahari yang melambangkan bahwa kehadiran Muhammadiyah adalah untuk mencerahkan.
Ahmad Fatoni juga menyinggung warna putih pada logo Muhammadiyah. Warna putih merupakan warna favorit Nabi Muhammad.
Dakwah Muhammadiyah
Selain itu, Ahmad Fatoni menjelaskan tentang dakwah. Menurutnya, dakwah harus dilakukan dengan keteladanan. Selain itu, dakwah bukan hanya tugas individu tertentu, tetapi merupakan kewajiban semua umat Islam.
“Rasulullah SAW mengatakan bahwa jika kita tahu tentang kebaikan, sampaikanlah, meskipun kita merasa diri kita belum sempurna. Jangan menunggu menjadi orang yang suci seperti malaikat untuk menasihati orang lain,” jelasnya.
Ia menambahkan lagi, setiap individu harus memiliki semangat dakwah sesuai dengan al Quran Surat Ali Imran Ayat ke-104. Ayat tersebut menjelaskan, hendaklah ada di antara kamu segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Mereka itulah orang-orang yang beruntung.
Ahmad Fatoni menutup kajian dengan menyampaikan tentang manfaat berbuat baik dengan sesama. Ia menekankan bahwa kualitas hidup seseorang ditentukan oleh seberapa bermanfaat hidupnya bagi orang lain.
“Jika kita berbuat baik dan menginspirasi orang lain, kebaikan tersebut akan mengalir kepada kita,” pungkasnya. (*)
Penulis Bima Primandaka Putra Editor Amanat Solikah