PWMU.CO – Sebanyak 11 mahasiswa Universitas Negeri Jember (Unej) melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Setail Genteng Banyuwangi. Rabu (14/8/2024), para mahasiswa tersebut memperkenalkan produk inovasi bernama Kosampah.
Kosampah merupakan singkatan dari kompos alami dari sampah. Yakni cara pengolahan sampah organik menjadi pupuk kompos dari bahan limbah rumah tangga.
Koordinator mahasiswa KKN, Radhika menjelaskan bahwa olahan ini bermanfaat untuk pemupukan tanaman toga di sekitar pekarangan rumah dalam skala kecil. Namun jika dalam skala besar, bisa bermanfaat juga untuk tanaman pertanian lainnya.
“Bahkan bisa menghasilkan nilai ekonomi jika pengemasannya dalam bentuk yang menarik. Kami siap memberikan pelatihan kepada masyarakat terkait proses pembuatan kompos tersebut,” ujar Radhika di hadapan Pj Kades dan Sekdes Setail.
Pj Kepala Desa Setail, Mukhaerodin mengucapkan terima kasihnya pada para mahasiswa yang telah membagikan ilmunya pada masyarakat Desa Setail.
“Silakan membagikan ilmu kalian di Desa Setail sebagai dharma bakti seorang mahasiswa sebagai kewajiban sebelum menjadi sarjana,” ucap Mukhaerodin.
Di era saat ini memang tidak semua universitas mewajibkan KKN. Namun bagi perguruan tinggi yang masih mewajibkan KKN, menurut Itjen.kemendikbud.go.id sedikitnya ada 6 manfaat bagi mahasiswa dan masyarakat. Manfaat tersebut yakni bisa meningkatkan kepedulian sosial, menerapkan ilmu di dalam masyarakat, proses pengembangan diri, mampu menumbuhkan kreativitas masyarakat, bisa meningkatkan kesehatan masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat.
Cara Membuat EM4 (Pengurai)
Di tempat terpisah Alifia salah satu peserta KKN dari jurusan Teknologi Pertanian menjelaskan, untuk bahan pembuatan kompos terdiri dari limbah organik, daun gamal (nitrogen), daun bambu kering (karbon), EM4 (pengurai), serbuk gergaji dan arang sekam (karbon).
“Ini contoh Kosampah yang sudah kami kemas (sambil menunjukkan beberapa kemasan). Untuk EM4 kita bisa bikin sendiri dengan bahan susu sapi, air kelapa atau cucian beras dan buah-buahan busuk. Buahnya bisa nangka, pisang atau nanas ditambah dengan gula merah,” terangnya.
Sosialisasi Kosampah tersebut mulai pukul 09.30 Wib dan berlangsung hingga pukul 10.30 Wib. Setelah itu acara ditutup dan semua kembali kepada aktivitas masing-masing. (*)
Penulis Abdul Muntholib Editor Wildan Nanda Rahmatullah