PWMU.CO – Dalam upaya mengatasi masalah nyeri dismenore yang sering dialami oleh remaja putri, dosen dan mahasiswa Prodi S1 Kebidanan dan Pendidikan Profesi Bidan, Fakultas Ilmu Kesehatan UM Surabaya, berhasil implementasikan teknik pijat effleurage sebagai metode non-invasif untuk meredakan gejala nyeri menstruasi, Selasa (13/8/2024).
Implementasi ini didasarkan pada penelitian terbaru yang menunjukkan efektivitas pijat effleurage dalam mengurangi intensitas nyeri dismenore.
Dismenore adalah kondisi umum yang dialami oleh banyak remaja putri, seringkali mengganggu aktivitas sehari-hari serta kualitas hidup mereka.
Teknik pijat effleurage yang melibatkan gerakan usapan lembut dan berirama pada permukaan kulit, terbukti membantu meredakan ketegangan otot dan meningkatkan aliran darah, sehingga mengurangi rasa sakit.
“Kami percaya bahwa pendekatan holistik dalam menangani dismenore dapat memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan penggunaan obat-obatan saja.
Dengan pijat effleurage, remaja putri dapat merasakan kenyamanan tanpa harus bergantung pada obat penghilang rasa sakit,” ujar Umi Ma’rifah, Ketua Pelaksana kegiatan ini.
Implementasi Teknik Pijat
Teknik ini telah diimplementasikan pada lebih dari 150 santri putri di Pondok Pesantren Al Ishlah, Sendang Agung, Lamongan, dengan hasil yang positif.
Para remaja putri yang mengikuti terapi ini melaporkan adanya penurunan signifikan dalam intensitas nyeri serta perbaikan kualitas hidup selama menstruasi.
“Kami berharap metode ini dapat menjadi pilihan yang lebih umum bagi mereka yang menderita dismenore, sehingga mereka tetap dapat produktif dan aktif tanpa terganggu rasa sakit,” tambah Nurul Amaliyah, staf pembinaan santri.
Pijat effleurage ini dapat diterapkan pada area perut dan punggung untuk menurunkan intensitas nyeri saat dismenore. Manfaatnya tidak hanya terbatas pada pemulihan fisik, tetapi juga membantu menjaga keseimbangan emosional dan mental para santri.
“Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi kami. Dengan kegiatan ini, santri putri dapat lebih optimal dalam menjalankan kegiatan belajar meskipun sedang menstruasi. Awalnya kami mengonsumsi pereda nyeri, tetapi sekarang kami bisa mengurangi nyeri haid dengan pijat effleurage,” ujar salah satu santri putri.
Implementasi pijat effleurage sebagai metode penanganan nyeri dismenore memberikan alternatif yang aman dan alami bagi remaja putri.
Program Studi S1 Kebidanan dan Pendidikan Profesi Bidan FIK UM Surabaya turut berkontribusi dalam meningkatkan kesehatan remaja putri serta kualitas hidup mereka.
Penulis Irma Maya Puspita Editor Zahra Putri Pratiwig