PWMU.CO – Dalam Sidang Tahunan MPR yang diadakan pada Jumat (16/8/2024), Presiden Ir Joko Widodo menyampaikan pidato kenegaraan terakhirnya menjelang peringatan Hari Ulang Tahun ke-79 Republik Indonesia.
Di hadapan para anggota MPR dan rakyat Indonesia, Presiden Jokowi menyampaikan rasa terima kasih serta permohonan maaf menjelang berakhirnya masa jabatannya sebagai Presiden.
Presiden Jokowi, yang telah memimpin Indonesia selama satu dekade, menyampaikan refleksi perjalanan panjangnya bersama Wakil Presiden, Prof. KH Ma’ruf Amin.
“Tahun ini genap 10 tahun saya menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia dan 5 tahun Bapak Prof KH Ma’ruf Amin menjabat sebagai Wakil Presiden. Ini adalah sebuah tanggung jawab dan kepercayaan besar yang tidak pernah kami bayangkan sebelumnya,” ujar Jokowi.
Dalam pidatonya, Jokowi menekankan tantangan dan gelombang yang dihadapinya sejak hari pertama menjabat. Namun, ia juga mengakui bahwa kekuatan terbesar yang dimilikinya datang dari dukungan dan doa rakyat Indonesia.
“Senyum, sapa, dan doa bapak ibu dan saudara-saudara sebangsa setanah air adalah sumber kekuatan saya,” katanya dengan penuh haru.
Jokowi mengucapkan terima kasih yang tulus kepada seluruh rakyat Indonesia yang selama 10 tahun terakhir telah bersama-sama menghadapi berbagai tantangan.
Ia juga mengungkapkan kebanggaannya atas pencapaian bangsa ini, terutama dalam pembangunan infrastruktur yang berfokus pada Indonesia sentris, membangun dari desa, daerah terluar, hingga pinggiran.
Capaian Selama Menjabat
Selama masa kepemimpinannya, Jokowi mencatat berbagai capaian, termasuk pembangunan 366.000 km jalan desa, 1,9 juta meter jembatan desa, 2.700 km jalan tol baru, 6.000 km jalan nasional, 50 pelabuhan dan bandara baru, serta 43 bendungan baru.
“Kami berhasil menurunkan biaya logistik dari 24% menjadi 14% di tahun 2023, meningkatkan daya saing Indonesia dari peringkat 44 menjadi 27 pada tahun 2024,” jelasnya.
Selain itu, Jokowi juga membanggakan ketangguhan bangsa Indonesia dalam menghadapi pandemi COVID-19, perubahan iklim, serta dinamika geopolitik global yang semakin memanas.
“Patut kita syukuri, Indonesia merupakan satu dari sedikit negara yang mampu bertumbuh lebih cepat. Pertumbuhan ekonomi kita terjaga di kisaran 5%, bahkan wilayah timur Indonesia seperti Papua dan Maluku mampu tumbuh di atas 6%, sementara Maluku Utara tumbuh di atas 20%,” ungkap Jokowi.
Inflasi di Indonesia juga berhasil dikendalikan di kisaran 2-3% ketika banyak negara lain mengalami lonjakan hingga lebih dari 200%.
Angka kemiskinan ekstrem turun dari 6,1% menjadi 0,8% pada tahun 2024, sementara stunting juga mampu dikurangi dari 37% menjadi 21,5% pada tahun 2023. Tingkat pengangguran berhasil ditekan dari 5,7% menjadi 4,8% pada tahun 2024.
Dalam upaya memberikan perlindungan sosial bagi masyarakat, Jokowi mengungkapkan bahwa Rp361 triliun telah dianggarkan untuk Kartu Indonesia Sehat, yang membiayai layanan kesehatan bagi lebih dari 92 juta peserta JKN per tahun. Sementara itu, Rp113 triliun dianggarkan untuk Kartu Indonesia Pintar, yang telah mendukung pendidikan bagi lebih dari 20 juta siswa per tahun.
“Pembangunan yang menyentuh semua lapisan masyarakat adalah fondasi yang kuat untuk Indonesia yang lebih maju,” pungkas Jokowi, dalam pidatonya dengan harapan besar untuk masa depan bangsa.
Penulis Alfain Jalaluddin Ramadlan Editor Azrohal Hasan