PWMU.CO – Cucu veteran, Reyhan Iftitan Ramadhanu siswa SMP Muhammadiyah 1 (SMP Muhi) Genteng Banyuwangi mendapat undangan Pemerintah Desa Setail kecamatan Genteng Banyuwangi, Jumat (16/8/2024). Dia diundang pada malam renungan menyambut HUT ke-79 RI bertempat di Tugu Tetenger tempat meninggalnya pejuang dari Desa Setail almarhum Baderun dan almarhum Samiran yang ditembak oleh pasukan Belanda pada 18/9/1948.
Pembacaan Puisi Bung Karno
Reyhan, sapaan sehari-harinya, di samping cucu seorang veteran ia juga sering diundang Bupati Banyangi karena prestasinya. Acara renungan malam menyambut HUT RI dikemas dalam bentuk upacara resmi mulai pukul 19.00 Wib.
Hadir dalam kegiatan ini tokoh masyarakat, lembaga desa, Badan Permusyawaratan Desa, Babinsa/Babimkamtibmas, Linmas, tokoh organisasi sosial kemasyarakan, masyarakat sekitar dan anak cucu veteran yang berada di wilayah desa Setail.
Pada saat prosesi upacara seluruh lampu penerangan sekitar dipadamkan diganti dengan penerangan lampu dari bambu dan minyak tanah (ocor) yang ditata di sepanjang tempat acara.
Pembacaan puisi ditempatkan pada awal acara sebelum upacara. Tiba-tiba suasana terasa hening saat Reyhan membacakan pusisi hanya dengan disinari lampu temaram ocor. Keadaan semakin senyap saat puisi berjudul Aku Melihat Indonesia karya Bung Karno sampai pada bait kedua tiada seorangpun dari hadirin yang bercakap suasana semakin senyap hingga pembacaan usai.
Upacara Renungan Kenang Pahlawan
Acara berikutnya prosesi upacara yang dipimpin oleh Sekdes Setail Moh Faizin SHi dan sebagai Inspektur upacara, Pj Kepala Desa Setail, Mukhaerudin.
Dalam sambutannya, Pj Kades Setail menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh undangan yang hadir.
“Kita semua tahu bahwa Desa Setail mempunyai dua pahlawan nasional, Baderun dan Samiran. Di mana kedua beliau adalah seorang santri aktif karena kebiadaban penghianat bangsa. Keduanya diseret Belanda saat berada dalam pondok pesantren dan kemudian disiksa, ditembak di sekitar Tugu Tetenger ini,” Mukhaerudin bercerita.
“Oleh karenanya pada malam ini, malam menyambut HUT ke-79 RI, kita mendoakan para pahlawan pada umumnya dan kedua pahlawan desa kita. Semoga digolongkan ke dalam syuhada yang syahid,” papar Mukhaerudin.
Tepat pukul 21.30 Wib acara berakhir yang sebelumnya dikumandangkan dengan pekik kemerdekaan dan doa penutup. (*)
Penulis Abdul Muntholib Editor Wildan Nanda Rahmatullah