PWMU.CO – Serangkaian kegiatan dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan ke-79 Republik Indonesia telah selesai dengan diakhiri oleh upacara pembagian hadiah di halaman SD Muhammadiyah Manyar (SDMM) Gresik, Jawa Timur.
Rangkaian lomba agustusan yang dilaksanakan selama dua hari mengandung berbagai macam nilai positif bagi para siswa SDMM. Lomba dimulai pada Kamis (15/8/2024) sampai Jumat (16/8/2024).
Berbagai jenis lomba, mulai dari lomba berkelompok berdasarkan kelas kecil atau kelas besar, lomba berdasarkan kelas, dan lomba berdasarkan individu.
Di antaranya lomba ebal-ebol (estafet bola), pagem (puzzle geometri), keliran (mewarnai), lomba poster kemerdekaan, ekspresi kolase, estafet game dan water colour Independence Day bagi siswa kelas kecil.
Sementara bagi kelas besar ada ekspresi kolase kemerdekaan, ranking 1, kreasi menu kemerdekaan, tangram creation dan estafet game.
Keseruan itu mulai terlihat sejak Kamis pagi, para siswa terlihat kompak mengenakan dresskode yang telah disepakati masing-masing kelasnya.
Ada yang putih, merah, coklat, kuning, hitam, biru dan yang lainnya tentunya lengkap dengan berbagai aksesoris tambahan lainnya.
Kelas V Ummu Kultsum Hanni Shafiyah Ar Rumi mengatakan, “Kelas kita sepakati mengenakan dresskode hitam dengan filosofi keberanian dari para pahlawan mengusir penjajah yang bisa kita teladani dalam berbagai hal kebaikan dalam belajar sebagai siswa,” ungkapnya.
Beragam Nilai Positif
Berbeda dengan dresscode dari beberapa kelas pada jenjang kelas kecil yang terlihat kompak mengenakan dresskode custom yang sengaja dibuat.
Lomba diawali dengan janji pelajar dan doa awal belajar di halaman sekolah yang dipimpin oleh Nabila Sauqiya Azarine kelas VI AR Baswedan dan Afsar Mahvin Maulana kelas VI Adam Malik.
Sebagai MC, ustazah Pradita Eka Lestari SPd dan Rudi Purnawan MPd memandu jalannya lomba di pagi hari itu, Kamis (15/8/2024).
Para ustadz-ustadzah pendamping terlebih dahulu memberikan simulasi jalannya lomba estafet berkelompok, setiap kelompok terdiri dari 32-34 siswa, yaitu siswa kelas IV, V, dan VI.
Mereka bekerja sama untuk menjadi kelompok yang tercepat dalam menyelesaikan setiap rintangan lomba estafet tersebut.
Di antaranya balap bakiak, tanah kebanjiran, lempar bola dengan kerudung, dan memasukkan pensil dalam botol.
Setiap kelompok diberikan waktu beberapa menit untuk menentukan tugas dari masing-masing siswa. Setiap siswa perlu melaksanakan peran dan tugasnya masing-masing.
Tentunya mereka perlu menunjuk ketua kelompok, membagi tugas, Bekerja sama, belajar berkomunikasi antar pihak, dan menyusun strategi dalam menyelesaikan suatu cita-cita.
Selain itu, tak kalah pentingnya siswa belajar menghargai dan menghormati setiap peran dari masing-masing individu. Bermain sportif, bisa menerima kemenangan dan kekalahan dengan rendah hati tanpa suatu kesombongan.
Pada jenis lomba lain misalnya, siswa dituntut untuk memiliki daya imaginasi tinggi dan kreatif untuk membuat berbagai macam bentuk tangram dalam lomba tangram creation. Sedangkan percaya diri dan pengetahuan luas dibutuhkan dalam lomba rangking 1.
Umi Syarifah SSi panitia lomba kelas besar menyampaikan, “Semoga nilai-nilai positif yang terkandung dalam setiap lomba bisa menjadi pembelajaran bagi para siswa dan bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari sehingga menjadikan mereka lebih baik lagi dalam belajar, ” ungkapnya. (*)
Penulis Muhammad Ilham Yahya Editor Amanat Solikah