PWMU.CO – Siswa-siswi TK Aisyiyah 34 Surabaya mendapatkan pengalaman menyenangkan, Rabu (21/8/2024). 16 anak kelompok TK B itu diajari cara merawat dan gosok gigi yang baik oleh guest teacher, yaitu Koordinator Imunisasi Puskesmas Pacar Keling Surabaya, Bidan Desy Ana Yundari.
Siswa sekolah yang berlokasi di Jl. Ngagel Madya V/2 Surabaya itu amat antusias mengikuti penyuluhan kesehatan itu. Apalagi pengajar membawa alat peraga mulut dan sikat gigi. Sehingga menarik perhatian bocah-bocah itu. Mereka berebut untuk memegang sikat dan menggosok mulut peraga.
Desy mengatakan menggosok gigi yang baik adalah minimal dua kali sehari, sesudah makan pagi atau sesudah sarapan dan sebelum tidur malam.
“Gerakan menggosok, mulutnya dibuka lalu gosok gigi dari gusi atas ke bawah dan gigi bawah ke atas begitu juga gigi geraham, gigi luar dan dalam terakhir baru lidahnya di sapu. Kemudian kumur-kumur yang bersih,” jelasnya.
Desy menyampaikan untuk anak usia di bawah 7 tahun sebaiknya gosok gigi didampingi orang tua. Untuk penggunaan pasta gigi boleh menggunakan pasta gigi yang berasa agar anak lebih senang untuk sikat gigi.
“Makanan yang bisa mempengaruhi kesehatan gigi adalah makanan yang manis seperti permen coklat dan makanan manis lainnya sebaiknya setelah makan makanan manis langsung gosok gigi atau minimal kumur-kumur,” kata bidan asli Pamekasan itu.
Menurutnya, sisa makanan yang menempel di gigi akan menjadi makanan kuman. Kuman akan membuat gigi berlubang dan akhirnya sakit jika sudah sakit gigi. Lantas dia menyarankan orang tua, bila anak sakit gigi karena lubang sebaiknya anak segera dibawa ke dokter gigi. Tapi meski giginya bolong, tidak harus langsung dicabut tapi diobati dahulu dan ditempel.
“Makanya mari jaga gigi anak-anak kita, pokoknya gosok gigi selalu. Jangan sampai lupa,” tegasnya.
Kepala TK-KB Aisyiyah 34 Surabaya, Umaiyah Habibah SAg MPd mengapresiasi kegiatan penyuluhan kesehatan itu. Dia memprogramkan kegiatan serupa dapat terlaksana untuk kelompok atau kelas lainnya di sekolahnya.
“Mungkin guest teacher ke depan dengan profesi yang lain, misalnya polisi, tentara dan lainnya semoga terlaksana,” ucap kepala sekolah asli Mojokerto itu. (*)
Penulis Mulyanto Editor Wildan Nanda Rahmatullah