PWMU.CO — Festival Pers dan Literasi Muhammadiyah 2024 yang digelar di Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta, Ahad (25/8/2024), menjadi ajang berharga bagi para peserta untuk menambah wawasan dalam dunia jurnalistik.
Salah satu sesi yang menarik perhatian adalah kehadiran Suara Aisyiyah Institute, yang membawakan tema “Feature: Membangun Fakta dengan Gaya Bercerita.”
Khairina Nasution, wartawan senior dari Kompas.com, menjadi narasumber dalam sesi ini. Ia memberikan panduan praktis dan inspiratif tentang cara menulis feature yang tidak hanya informatif, tetapi juga mampu menghidupkan realitas dengan gaya yang kreatif dan memikat.
Khairina memulai dengan menekankan pentingnya mengemas informasi yang faktual dan berguna dengan cara yang naratif dan menarik.
“Dalam menulis feature, kita harus mampu mengolah informasi dengan baik, sehingga cerita yang kita sajikan tidak hanya sekadar data, tetapi menjadi narasi yang bisa diingat pembaca hingga bertahun-tahun ke depan,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya sudut pandang yang unik dalam penulisan, sehingga artikel tidak hanya menjadi sekumpulan fakta, tetapi sebuah kisah yang hidup.
Sebagai contoh, Khairina membagikan pengalaman pribadinya saat bekerja di Kompas. Ia menceritakan tentang bagaimana sebuah tulisan jurnalistik yang kreatif dapat menggambarkan suasana dan emosi tanpa harus terjebak dalam deskripsi yang datar.
Menurutnya, teknik ini tidak hanya membuat tulisan menjadi lebih menarik, tetapi juga lebih mudah diingat oleh pembaca.
Dalam sesi tersebut, Khairina juga mengajak peserta untuk memahami karakteristik feature yang baik, yaitu faktual, objektif, namun tetap mengandung kreativitas tanpa meninggalkan prinsip jurnalistik.
Ia menambahkan bahwa ide untuk menulis feature bisa datang dari mana saja, asalkan penulis memiliki kepekaan dan naluri jurnalistik yang tajam.
Sebagai contoh nyata, Khairina mencontohkan tulisan feature dari Suara Aisyiyah berjudul “Panggil Aku Mamak, Kau Ku Angkat Jadi Anakku: Cerita Safari Wukuf Lansia”.
Tulisan ini menggambarkan bagaimana para petugas dengan penuh cinta dan dedikasi membantu para lansia dalam menjalani ibadah wukuf, dengan narasi yang menyentuh dan menghidupkan suasana.
Untuk memulai menulis feature, Khairina memberikan beberapa langkah praktis: pikirkan angle atau sudut pandang yang menarik, lakukan riset mendalam, tentukan judul yang catchy, dan mulailah menulis dengan lead yang kuat.
Ia menegaskan bahwa lead atau pembukaan tulisan harus mampu menarik perhatian pembaca sejak awal, menggunakan kata-kata aktif dan dinamis.
Sesi ini ditutup dengan diskusi interaktif, di mana para peserta diberikan kesempatan untuk bertanya dan berbagi pengalaman. Suasana penuh semangat dan antusiasme menyelimuti ruangan, seiring dengan semakin mendalamnya pemahaman para peserta tentang seni menulis feature yang inspiratif.
Festival Pers dan Literasi Muhammadiyah 2024 ini tidak hanya menjadi ajang untuk belajar dan berbagi, tetapi juga untuk memperkuat jaringan antar sesama jurnalis dan penulis di lingkungan Muhammadiyah.
Suara Aisyiyah Institute, dengan tema yang diusungnya, berhasil memberikan kontribusi yang berharga bagi perkembangan literasi di kalangan peserta.
Penulis Alfain Jalaluddin Ramadlan Editor Azrohal Hasan