PWMU.CO – PAUD ABA Percontohan Bojonegoro gelar Parenting dengan tema “membahagiakan anak melalui komunikasi Therapeutic” yang bertempat di Gedung Dakwah Muhammadiyah lantai 2, jalan Teuku Umar Nomor 48 Bojonegoro, Sabtu (24/08/2024).
Pada kegiatan parenting ini, PAUD ABA Percontohan mendatangkan narasumber seorang praktisi pendidikan yang juga psikolog dari Rumah Sakit Aisyiyah Bojonegoro, Hartatik SPsi Psikolog.
Hartatik menjelaskan, sesungguhnya parenting adalah proses belajar yang terus menerus. Parenting sama dengan belajar tentang anak karena setiap anak pasti berbeda dan memiliki keunikan masing-masing dalam merespons sesuatu seperti dalam merespons suatu kejadian, intervensi atau pun makanan.
“Komunikasi adalah hal yang terpenting di dalam kehidupan manusia. Sejak dalam kandungan, komunikasi sudah mulai terjalin antara ibu dan calon bayi melalui asupan makanan. Maka dari itu, bagaimana caranya komunikasi kita bisa membahagiakan anak dari mulai anak bangun tidur di pagi hari hingga anak tidur pada malam hari,” jelasnya
“Parenting sangat penting agar sebagai ibu punya bekal ilmu dalam mendidik anak-anaknya. Anak pertama sangat berbeda dengan anak kedua. Maka dari itu, parenting hendaknya dilakukan secara terus menerus,” imbuhnya
Sementara itu, Kepala PAUD ABA Percontohan Bojonegoro, Dwi Anjarwati dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan parenting di tahun ajaran 2024/2025 ini akan dilaksanakan setiap 1 bulan sekali dengan narasumber yang sama. Nantinya materi yang diberikan akan berkesinambungan atau berkelanjutan agar dapat menambah ilmu pengetahuan para orang tua dalam mendidik anak.
“Kegiatan parenting ini sebagai bentuk pelayanan lembaga kepada orang tua agar dapat menambah ilmu pengetahuan saat mendampingi anak belajar di rumah,” jelasnya
5 Cara Membahagiakan Anak Melalui Komunikasi Therapeutic.
Pemrograman yang salah dan sering dilakukan oleh para orang tua kepada anaknya adalah pemrograman lama atau FEAR, misalnya ayo mandi agar tidak bau, ayo makan agar tidak sakit atau ayo gosok gigi agar tidak sakit gigi.
Orang tua terkadang tidak menyadari bahwa telah mengajari anaknya perilaku pemrograman lama atau FEAR dan bukan dengan cinta. Anak cenderung ditakuti daripada diberikan hal yang positif. Hal positif tersebut misalnya ayo mandi agar wangi, ayo makan karena dengan makan sel dalam tubuh akan mendapatkan nutrisi atau ayo gosok gigi agar napas harum dan gigi menjadi kuat.
Hartatik juga menjelaskan cara membahagiakan anak melalui komunikasi therapeutic. Menurutnya ada 5 aspek yang menjadi indikator. Pertama, bicara yang mindful artinya menghayati apa yang sedang dilakukan. Kedua, menerima anak acara utuh. Ketiga, kesadaran terhadap rasa. Keempat, kasih dan sayang kepada anak.
Serta yang kelima adalah teknik STOP yaitu
1. S: Setiap merasakan hal yang membuat stres maka rasakan dan berhentilah.
2. T: Take A Breath, tariklah napas dan biarkan sensasi yang anda rasakan lepas dengan tiupan napas.
3. O: Observe, rasakan napas dan sadari apa yang sedang terjadi pada tubuh anda lalu amati keadaan sekitar apa yang sedang terjadi.
4. P: Proceed, lanjutkan dan ambil tindakan yang selaras atau sesuai dengan situasi kondisi.
Sebelum kegiatan parenting berakhir ada sesi tanya jawab. Para orang tua terlihat sangat antusias bertanya mengenai perkembangan anaknya.
Selanjutnya adalah pembagian doorprize, ada tiga wali murid yang berhasil mendapatkan doorprize ini. Acara ditutup dengan kegiatan foto bersama para peserta parenting. (*)
Penulis Dwi Anjarwati Editor Ni’matul Faizah