PWMU.CO – Ratusan anak-anak usia dini memadati Lapangan Batalyon Zeni Tempur 10 (Yon Zipur), Rabu (28 Agustus 2024). Lokasi ini merupakan markas Kompi A dan B yang beralamat di Jalan Soekarno Hatta, Kota Probolinggo.
Kehadiran anak-anak tersebut untuk mengikuti kegiatan Potret Ekspresi Merdeka yang diselenggarakan oleh Ikatan Guru Bustanul Athfal (IGABA) Kota Probolinggo. Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka memeriahkan dan memperingati HUT RI ke-79.
Jumlah peserta Potret Ekspresi Merdeka kurang lebih sekitar 800 peserta didik. Mereka berasal dari TK Aisyiyah serta KB dan TPA Aisyiyah se-Kota Probolinggo. Termasuk di dalamnya adalah TK Aisyiyah IV sebanyak 111 peserta didik.
Anak-anak peserta Potret Ekspresi Merdeka memakai baju bernuansa merah putih. Para guru pendamping juga memakai busana serupa dengan peserta didik.
Rangkaian acara Potret Ekspresi Merdeka meliputi pembukaan, senam TK Aisyiyah, bermain gelembung udara, serta permainan tradisional.
Acara ini dimulai pukul 07.00 WIB. Acara dibuka dengan sambutan dari Pimpinan Daerah Aisyiyah Kota Probolinggo, Ibu Dra Endang Dewi Fatimah.
Dalam sambutannya, ia mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh pengurus IGABA Kota Probolinggo. Kegiatan ini dianggap sebagai wujud mengenalkan keberagaman dan budaya lokal kita.
Acara ini juga dihadiri Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Probolinggo. Dalam hal ini diwakili oleh Bapak Atmari, S.Pd., selaku Kasi Sarpras PAUD dan PNF Kota Probolinggo.
“Sangat jarang sekali pada zaman ini anak-anak mengenal berbagai permainan tradisional. Hal ini karena pada saat ini anak-anak sudah mengenal gawai sejak dini,” ujar beliau.
Tak lupa, ia juga menyampaikan terima kasih kepada PD IGABA. IGABA telah mengenalkan permainan tradisional yang hampir punah dan tidak dikenal oleh generasi anak zaman sekarang.
Setelah acara pembukaan, dilanjutkan dengan senam bersama para peserta didik beserta para guru. Kemudian, dilanjut dengan permainan gelembung udara. Pada kegiatan ini, anak-anak sangat bahagia sekali. Hal itu nampak dari wajah serta perilaku mereka.
Permainan Tradisional
Puncak dari Potret Ekspresi Merdeka adalah permainan tradisional. Pada Potret Ekspresi Merdeka ini, panitia telah menyiapkan berbagai mainan tradisional. Beberapa permainan yang disiapkan adalah gobak sodor, jamuran, bendan, lompat tali, ular naga, dan berbagai permainan tradisional lainnya.
Sebelum permainan dimulai, panitia memukul kentongan sebagai tanda dimulainya permainan.
Anak-anak dibagi menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok didampingi guru pemandu yang akan membawa mereka ke permainan yang dituju.
Masing-masing kelompok bebas memilih permainan yang akan mereka ikuti. Anak-anak sangat antusias sekali mengikuti berbagai permainan yang telah disiapkan. Gelak tawa mereka mewarnai permainan yang dilakukan.
Bahkan, para wali murid juga terlihat bahagia melihat putra-putri mereka bermain dengan teman-temannya.
“Momen seperti ini sangat jarang sekali terjadi. Melihat mereka tertawa bebas dalam lingkup bermain berkelompok itu sangat jarang. Biasanya di rumah mereka terlalu asyik dengan HP,” ujar Putri Jamaika, salah satu wali murid.
Tepat pukul 09.00 WIB acara Potret Ekspresi Merdeka telah usai. Anak-anak beserta para orang tua meninggalkan lapangan Yon Zipur untuk kembali beraktivitas di rumah.
Semoga pengalaman yang didapat anak-anak ini akan menjadi kenangan masa kecil terindah bagi mereka.
Penulis Siti Jumaani Editor Zahra Putri Pratiwig