Penulis ‘Aalimah Qurrata A’yun – Aktivis Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah
PWMU.CO – Paus Fransiskus, Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik dunia sekaligus Pemimpin Vatikan ini dijadwalkan berkunjung ke Indonesia pada (3-5/9/2024).
Menjelang kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia, pemerintah meluncurkan prangko khusus. Prangko ini menandai momen bersejarah, di mana Indonesia dikunjungi oleh pemimpin tertinggi Gereja Katolik.
Prangko Paus Fransiskus diluncurkan oleh Kemenkominfo dan PT Pos Indonesia di Plaza Maria, Katedral Jakarta, pada Senin (2/9/2024). Acara ini diikuti dengan penandatanganan sampul hari pertama prangko tersebut.
Prangko ini diharapkan dapat menyampaikan pesan persaudaraan ke seluruh dunia. Prangko seri Paus Fransiskus akan tersedia untuk umum dalam dua pecahan, yaitu 3.500 dan 40.000. Pecahan 3.500 dengan 18 prangko dijual seharga Rp 63.000 per lembar.
Dua jenis prangko dengan desain yang berbeda, yaitu prangko berwarna putih yang menampilkan gambar Paus Fransiskus dengan latar belakang Katedral Jakarta serta prangko bertema keindonesiaan, menampilkan foto Paus Fransiskus dan peta pulau-pulau Indonesia.
Pernyataan Sikap Muhammadiyah
Dilansir dari postingan terbaru official account Instagram @lensamu (3/9/2024), kunjungan Paus Fransiskus mendapat sorotan khusus dari Prof Haedar Nashir, Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhamamdiyah.
Sehubungan dengan kunjungan Paus Fransiskus, Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyatakan:
1. Menyambut baik kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia. Kunjungan Paus Fransiskus merupakan kehormatan dan penghormatan bagi bangsa Indonesia. Di tengah kesibukan dan jadwal yang padat, Paus Fransiskus berkenan berkunjung ke Indonesia dengan menggunakan pesawat komersial dan menempuh perjalanan yang sangat jauh dan tidak menginap di hotel berbintang.
Hal itu menunjukkan keteladanan yang dapat menjadi inspirasi penting bagi para pemimpin bangsa di tingkat nasional dan ranah global.
2. Dalam konteks hubungan antar umat beragama, khususnya hubungan Islam dan Katolik, kunjungan Paus Fransiskus menunjukkan arti penting Indonesia dan komitmen Paus Fransiskus dalam membangun dan memperkuat hubungan Katolik dengan dunia Islam. Bersama dengan Grand Syeikh al-Azhar, Dr. Ahmad el-Thayeb, Paus Fransiskus menandatangani Dokumen Abu Dhabi tentang Human Fraternity.
Dokumen Abu Dhabi merupakan dokumen yang menunjukkan kesamaan spirit ajaran dan komitmen Islam dan Katolik dalam membangun harkat dan martabat kemanusiaan serta kerjasama antar iman dalam perdamaian. Rencana pertemuan Paus Fransiskus dengan kelompok-kelompok agama menunjukkan keterbukaan dalam dialog dan kerjasama antar iman serta memperkenalkan Indonesia kepada dunia sebagai negara yang memiliki kemajemukan serta kerukunan Agama dan Budaya.
3. Bangsa Indonesia sebagai tuan rumah, sudah seharusnya menyambut dan menghormati kunjungan Paus Fransiskus dengan penuh keramahan dan kesantunan yang mencerminkan budaya dan peradaban Indonesia yang luhur. Pemerintah Indonesia dapat menjadikan pertemuan dengan Paus Fransiskus untuk menyampaikan dan mendialogkan masalah-masalah perdamaian dan posisi Indonesia dalam perdamaian dunia, khususnya masalah Palestina.
Indonesia penting menjadikan kedatangan dan pertemuan dengan Paus Fransiskus sebagai momentum mengambil prakarsa dan mengembangkan peran perdamaian dunia secara lebih proaktif dalam mencari solusi permanen bagi masa depan Palestina dengan melibatkan berbagai pihak di tingkat dunia.
Editor Azrohal Hasan