PWMU.CO – Kelompok 5 PKL PAI LAB Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mengadakan talkshow literasi bertema “Literasi Kuat, Prestasi Hebat” pada Selasa (3/8/2024).
Acara ini diadakan untuk meningkatkan minat literasi di kalangan siswa-siswi MA Muhammadiyah 1 Plus Kota Malang.
Talkshow ini menghadirkan Alamsyah Gautama, seorang penulis dan aktivis di organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), sebagai pembicara utama.
Acara turut dihadiri Kepala MA Muhammadiyah 1 Plus Kota Malang, Syaiful Arif, beserta Guru Pembimbing Lapangan dan Dosen Pembimbing Lapangan Kelompok 5, Suherman MPdI.
Dalam sambutannya, Syaiful Arif menekankan pentingnya literasi bagi para pelajar.
“Rasulullah SAW menegaskan pentingnya membaca sebagai modal utama mencapai impian. Seorang pelajar haruslah rajin membaca buku untuk meraih sukses,” ungkapnya.
Dosen Pembimbing Lapangan, Suherman, yang hadir secara online menambahkan bahwa literasi tidak hanya sekadar kemampuan membaca dan menulis, tetapi juga kemampuan memahami, menganalisis, serta menggunakan informasi secara efektif.
“Literasi adalah kunci untuk membuka pintu pengetahuan dan kemandirian berpikir,” ujarnya.
Dalam acara ini, Alamsyah Gautama berbagi pengalamannya sebagai penulis. Ia menceritakan bagaimana kebiasaan menulis membantunya memaknai kehidupan sehari-hari.
“Menulis adalah cara saya meromantisasi kehidupan. Saya selalu mencatat apa yang saya alami, dan menjadikannya pelajaran berharga,” tuturnya.
Ia juga mengajak para siswa untuk menjadikan menulis sebagai bentuk pengembangan diri, sebagaimana yang diajarkan oleh KH. Ahmad Dahlan dan tokoh-tokoh Muhammadiyah lainnya.
Kegiatan ini dihadiri lebih dari 50 peserta, termasuk mahasiswa PKL, Wakil Kepala Sekolah bidang kurikulum, guru pembimbing lapangan, dan siswa-siswi kelas XI MA Muhammadiyah 1 Plus Kota Malang.
Para siswa sangat antusias mengikuti talkshow, dengan interaksi yang aktif antara pemateri dan peserta. Salah satu siswa bertanya tentang bagaimana menjaga konsistensi menulis tanpa pembimbing atau mentor.
Menanggapi pertanyaan tersebut, Alamsyah menjelaskan bahwa menulis tidak harus dimulai dari kelas menulis formal. “Semua orang bisa menulis asal punya kemauan. Menulis adalah upaya meromantisasi kehidupan dan menyadari setiap momen yang dialami,” jelasnya.
Kesimpulan dari kegiatan ini adalah bahwa membaca dan menulis merupakan keterampilan penting yang dapat mendorong prestasi akademik dan pengembangan diri.
Penulis Meylien Puspaningtyas Editor ‘Aalimah Qurrata A’yun