Peluncuran Development of Quranic Literacy Program (DQLP), program pendalaman al-Quran oleh UMM pada Rabu (4/9/2024). (Hassanal Wildan/PWMU.CO).
PWMU.CO – Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) meluncurkan program baru bernama Development of Quranic Literacy Program atau DQLP. Program ini bertujuan untuk menguatkan komitmen dalam meningkatkan kualitas spiritual dan religiusitas para akademisi.
Adapun launching program tersebut berlangsung pada Rabu (4/9/2024) dengan kehadiran sejumlah civitas academica UMM. Tampak mulai dari dosen, tenaga kependidikan, hingga para pimpinan Kampus Putih turut menghadiri agenda tersebut.
Sebuah Keniscayaan
Terkait program ini, Wakil Rektor V UMM Bidang Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) dan SDM Prof Dr Tri Sulistyaningsih MSi menegaskan bahwa DQLP merupakan sebuah keniscayaan yang harus terhadirkan. Terlebih mengingat pentingnya Al-quran dalam kehidupan para muslim.
Menurutnya, tidak sedikit yang sudah belajar al-Quran kemudian merasa sudah sempurna. Padahal, selalu ada ruang untuk memperindah dan memperbaiki bacaan.
Adapun program DQLP ini terancang untuk memperdalam pemahaman dan kemampuan membaca al-Quran dengan benar. Ada lima kategori utama yang ingin dikembangkan dan disebut dengan 5T, yakni tartil, tahsin, tafsir, tahfidz, dan tilawah.
Setiap kategori, lanjut Tri, akan mendapat bimbingan oleh mentor yang sudah berpengalaman dan berkompeten di bidangnya. “Dengan adanya kategori-kategori ini, program diharapkan dapat memenuhi kebutuhan para akademisi yang memiliki tingkat pemahaman yang berbeda-beda terhadap al-Quran” jelasnya.
Lebih lanjut, Tri menjelaskan bahwa kelas DQLP akan berlangsung satu kali dalam seminggu dan berlangsung sejak 28 September 2024. “Ini bukan hanya soal mendapatkan poin administrasi key Performance indicator (KPI), tetapi lebih kepada menyeimbangkan ilmu agama dengan keilmuan akademik yang ada” tambahnya.
Hadirkan Narasumber Istimewa
Tidak ketinggalan, hadir pula sebagai narasumber utama Dr M Saad Ibrahim MA dan Prof Dr Imam Suprayogo. Keduanya memberikan wawasan mendalam tentang pentingnya mengamalkan al-Quran dalam kehidupan sehari-hari.
Mereka membagikan pengalaman-pengalamannya saat mengajarkan dan mengamalkan al-Quran di berbagai kesempatan. Menurut mereka, setiap ayat yang dibaca dan pahami harus bisa dimaknai dan terjemahkan dalam sikap dan perilaku. Hal itulah yang menjadi esensi dari hidup berlandaskan al-Quran.
Kehadiran kedua narasumber ini memberikan dimensi yang lebih mendalam pada peluncuran DQLP. Selain memberikan pengetahuan teoritis, namun mereka juga berbagi kisah inspiratif yang mengilustrasikan bagaimana al-Quran bisa menjadi pemandu dalam setiap aspek kehidupan.
Dalam kesempatan yang sama, turut hadir Wakil Rektor II UMM Dr Ahmad Juanda Ak, MM CA untuk meresmikan program tersebut. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya program ini dalam menumbuhkan perilaku yang lebih baik bagi seluruh civitas academica UMM.
Ia juga mengakui bahwa memulai suatu program baru tentu memiliki tantangan tersendiri, namun beliau menekankan pentingnya ikhtiar dan kesabaran dalam menjalankannya. DQLP terancang tidak hanya sebagai sarana pembelajaran, tetapi juga untuk menginternalisasi nilai-nilai al-Quran dalam kehidupan sehari-hari para akademisi.
Selain itu, harapannya DQLP juga dapat menjadi bagian integral dari pengembangan spiritualitas di UMM. Sejalan dengan visi dan misi universitas yang menekankan keseimbangan antara ilmu pengetahuan dan nilai-nilai keislaman. (*)
Penulis Hassanal Wildan, Editor Danar Trivasya Fikri