PWMU.CO – Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Sidoarjo meresmikan gedung baru SMP Muhammadiyah 8 Tanggulangin sekaligus melantik kepala SD, MI, dan SMP Muhammadiyah Tanggulangin periode 2024-2028, Selasa (3/9/2024).
Dalam acara yang digelar pukul 19.30 Wib tersebut, hadir Ketua PDM Sidoarjo Prof Dr A Dzo’ul Milal bersama Sekretaris dan jajaran pengurus Majelis. PCM, PCA, PRM, dan PRA sekitar Kecamatan Tanggulangin turut hadir dalam kegiatan ini.
Tak ketinggalan Camat Tanggulangin Sabino Mariano SSos MKp, Kepala Desa, RT, RW, dan undangan lainnya.
Peresmian gedung baru SMP Muhammadiyah 8 Tanggulangin ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Ketua PDM Sidoarjo. Siswa-siswi SMP Muhammadiyah 8 Tanggulangin yang sebelumnya terletak di Desa Ngaban bisa berpindah ke Desa Kalitengah.
Tanah dan gedung SMP Muhammadiyah 8 ini merupakan wakaf dari Bani Farkhan yang diperuntukkan sebagai lembaga pendidikan Muhammadiyah di Tanggulangin.
Prof Dr A Dzo’ul Milal melantik kepala sekolah yang baru di beberapa lembaga pendidikan Muhammadiyah di Kecamatan Tanggulangin periode 2024-2028, di antaranya:
- Titin Zulaikhah SE MPd, Kepala SMP Muhammadiyah 8 Tanggulangin
- Maidatul Furiyah SPd, Kepala SD Muhammadiyah 9 Ngaban
- Ariani Nurchasannah SPd, Kepala SD Muhammadiyah 11 Randegan
- Nurul Hefi Amaliyah SPd, Kepala MI Muhammadiyah 1 Kedungbanteng
“Negara ini harus berterima kasih pada Muhammadiyah. Karena dari Muhammadiyah ini bermunculan generasi-generasi yang tak hanya cerdas dalam IPTEK, tapi juga unggul dalam IMTAQ,” ujar Camat Tanggulangin, Sabino Mariano.
Ketua PCM Tanggulangin, Hifni Solikhin SAg MPd berharap semoga fasilitas wakaf yang sudah dipercayakan pada Muhammadiyah ini bisa dimanfaatkan untuk kemajuan anak-anak didik.
“Jangan sampai kita mengecewakan pihak-pihak yang sudah memberikan amanahnya kepada kita. Kita harus mampu mempertanggungjawabkannya di dunia sampai akhirat,” tegasnya sekaligus memberi selamat pada kepala SD, MI, dan SMP Muhammadiyah Tanggulangin yang baru dilantik.
Ketua PDM Sidoarjo, Prof Dr A Dzo’ul Milal mengawali sambutannya dengan pantun, “Manuk glatik ngombe dawet, mari dilantik langsung sat set wat wet. Kerja keras, kerja cerdas, dan lugas.”
Prof Milal menyampaikan filosofi kereta api untuk memotivasi dan membakar semangat para kepala sekolah yang baru dilantik. Di antaranya:
- Kereta api selalu berangkat tepat waktu. Harapannya kita memanfaatkan waktu sebaik-baiknya dalam situasi apapun. Kita berusaha untuk tepat waktu di segala kegiatan yang diagendakan.
- Kereta api selalu membawa penumpangnya sampai tujuan. Artinya sebagai kepala sekolah harus mampu membawa aspirasi seluruh elemen sekolah menuju cita-cita yang menjadi harapan bersama.
- Kereta api jika sudah berjalan semua penghalang yang ada di depannya selalu ditabrak. Dan yang gandoli di belakang akan diseret. Kalau ada yang telat maka tinggal! Ikuti aturan-aturan yang sudah ditetapkan secara Istiqamah.
- Kereta api hanya melayani yang berbayar saja. Tapi ini jangan diterapkan di Muhammadiyah, Aisyiyah, maupun Ortom lainnya. Mereka harus bisa menjadi rahmatan lil ‘alamin.
Prof Milal juga berharap agar sinergi selalu dibangun baik internal maupun eksternal demi kemajuan Persyarikatan.
Menutup sambutannya, Prof Milal berharap kepala sekolah dan guru-guru selalu mendoakan anak didiknya agar diberikan kecerdasan oleh Allah Swt.
“Bapak ibu guru hanya penyampai saja. Selanjutnya yang mencerdaskan dan memahamkan anak-anak adalah Allah Swt,” tutupnya. (*)
Penulis Suhadi Editor Wildan Nanda Rahmatullah