PWMU.CO – Shofia Anyunari, siswi kelas 12.1 SMA Muhammadiyah 2 Surabaya (Smamda), berhasil mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.
Dalam ajang Lomba GLOCOLIS tingkat internasional yang diselenggarakan oleh IYSA (Indonesian Young Scientist Association) pada Sabtu (31/8/2024) di Universitas Muhammadiyah Malang, Shofia meraih medali emas berkat karya ilmiahnya yang inovatif berjudul “Insilico Gene”.
Gadis kelahiran Sidoarjo, 3 Juni 2006, ini mengungkapkan bahwa awalnya ia mengetahui lomba bergengsi ini melalui internet.
“Sebenarnya saya masih ragu untuk ikut, tapi Mama juga tahu tentang lomba ini dan mendorong saya untuk ikut,” ujar Shofia.
Karya ilmiah Shofia fokus pada penelitian melalui komputer untuk mendesain primer yang dapat digunakan sebagai awal PCR dari bakteri Mycobacterium tuberculosis. Dalam perlombaan ini Shofia bersama dengan teman setimnya, Nouval Ilhamy Akbar dan Naura Mentari ramadhani dari SMA 5 Surabaya.
Tujuan utama penelitiannya adalah untuk mendeteksi dini penyakit tuberkulosis secara spesifik dan cepat. Ide brilian ini muncul dari ketertarikannya pada materi genetika di sekolah dan cita-citanya menjadi seorang dokter.
“Saya sebagai wali kelas Shofia sejak kelas 11 hingga sekarang sudah mengetahui bahwa dia bercita-cita menjadi dokter. Mungkin karena Mamanya juga seorang dokter jadi bisa menginspirasinya. Tapi kalau dari Shofia sendiri, menurutnya dokter itu dapat membantu umat manusia dan Shofia memang suka sekali hal yang berbau penelitian dan penyelidikan,” imbuh Era Restiani.
“Saya memilih satu hari khusus untuk fokus pada lomba, tapi tiga hari sebelum lomba, saya meluangkan waktu lebih banyak untuk mempersiapkannya,” ungkap Shofia saat menjelaskan cara membagi waktunya. Proses pengerjaan karya ilmiah ini dimulai sejak akhir Juli.
Prestasi membanggakan Shofia ini mendapat dukungan penuh dari orang tuanya, Susilo Pambudi dan Martha Kurnia K.
“Ini adalah awal yang baik untuk Shofia. Kami berharap dia bisa meraih prestasi yang lebih tinggi lagi di masa depan,” ujar Martha yang bekerja di bidang kesehatan.
Shofia berharap kisahnya dapat menginspirasi teman-temannya untuk berani mengikuti berbagai lomba.
“Mengikuti lomba itu bukan hanya tentang meraih prestasi, tapi juga tentang mendapatkan ilmu dan pengalaman baru. Menang itu tujuan, tapi kalah pun bisa menjadi pelajaran berharga,” pesan Shofia.
Dengan prestasi gemilang ini, Shofia telah membuktikan bahwa generasi muda Indonesia memiliki potensi yang luar biasa dalam bidang ilmu pengetahuan. Selamat atas prestasi gemilang, Shofia! (*)
Penulis Era Restiani Editor Wildan Nanda Rahmatullah