Oleh: Nashrul Mu’minin – Mahasiswa Universitas Cokroaminoto Yogyakarta dan Jurnalis Kompas.
PWMU.CO – Sebagai mahasiswa yang mengamati perkembangan pendidikan Islam, saya merasa bangga melihat apresiasi yang diberikan oleh mantan Wakil Gubernur Jawa Timur terhadap pendidikan Muhammadiyah.
Hal ini menjadi bukti nyata bahwa Muhammadiyah terus memberikan kontribusi signifikan dalam mencerdaskan bangsa, terutama melalui pendidikan berbasis nilai-nilai Islam yang modern dan inklusif.
Pendidikan Muhammadiyah mampu menjawab tantangan zaman dengan tetap berpegang teguh pada prinsip-prinsip Islam, seperti yang diajarkan dalam al-Quran dan Hadits. Allah SWT berfirman dalam Q.S Al-Alaq ayat 1.
اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ
Artinya: Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan.
Ayat ini menjadi dasar penting dalam pendidikan Islam, yang mana ilmu pengetahuan dipandang sebagai jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Muhammadiyah memahami hal ini dan terus mendorong umat untuk menuntut ilmu dalam berbagai bidang.
Peran Muhammadiyah dalam meningkatkan mutu pendidikan Muhammadiyah selalu menekankan pentingnya pendidikan yang berkualitas.
Di Jawa Timur, Muhammadiyah telah mendirikan berbagai institusi pendidikan mulai dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi. Hal ini sejalan dengan firman Allah dalam Al-Quran, QS. Al-Mujadilah: 11.
يرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَدَرَجَاتٍ
Artinya: Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat.
Pendidikan yang ditawarkan Muhammadiyah tidak hanya berfokus pada aspek intelektual, tetapi juga membentuk karakter dan akhlak peserta didik.
Mantan Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak dalam sambutannya di acara peringatan Milad Muhammadiyah, memuji kontribusi Muhammadiyah yang telah konsisten dalam mendidik generasi muda.
Pengakuan ini penting karena menunjukkan bahwa pendidikan Muhammadiyah tidak hanya diakui oleh kalangan internal, tetapi juga diapresiasi oleh pemerintah. Ini menggarisbawahi peran Muhammadiyah dalam memperkuat nilai-nilai kebangsaan melalui pendidikan berbasis Islam.
Tantangan Pendidikan Muhammadiyah di Era Digital
Di era digital ini, Muhammadiyah terus berinovasi untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. Namun, tantangan tetap ada, terutama dalam menjaga keseimbangan antara modernisasi dan nilai-nilai keislaman.
Muhammadiyah telah mengambil langkah-langkah strategis, termasuk mengintegrasikan teknologi dalam sistem pendidikan. Langkah ini sangat penting agar pendidikan Islam dapat tetap relevan dan kompetitif di tengah persaingan global.
إِنَّمَا يَخْشَى اللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاءُ
Artinya: Sesungguhnya yang paling tak kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya hanyalah ulama. (QS. Fathir: 28)
Ayat ini mengingatkan kita bahwa ilmu pengetahuan harus diimbangi dengan ketakwaan. Muhammadiyah selalu menekankan pentingnya adab dan akhlak dalam pendidikan. Ini menjadi landasan bagi pengembangan karakter peserta didik agar mereka tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki ketakwaan kepada Allah SWT.
Sebagai seorang mahasiswa, saya melihat bahwa pendidikan Muhammadiyah memiliki peran strategis dalam membentuk generasi muda yang berilmu dan berakhlak mulia.
Di tengah tantangan zaman, Muhammadiyah terus berusaha untuk menjaga relevansi pendidikan Islam dengan tetap berpegang pada prinsip-prinsip keislaman. Apresiasi dari mantan Wakil Gubernur Jawa Timur menjadi pengakuan penting atas kontribusi besar Muhammadiyah dalam dunia pendidikan, khususnya di wilayah Jawa Timur.
Harapan saya, Muhammadiyah dapat terus meningkatkan mutu pendidikan, baik dari segi kurikulum maupun fasilitas sehingga dapat melahirkan generasi yang tidak hanya unggul dalam ilmu pengetahuan, tetapi juga memiliki moral dan spiritual yang kuat.
اللّهُمَّ انْفَعْنَا بِمَا عَلَّمْتَنَا وَعَلِّمْنَا مَا يَنْفَعُنَا وَزِدْنَا عِلْمًا
Artinya: Ya Allah, berikanlah manfaat dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami, dan tambahkanlah ilmu kepada kami. (*)
Editor Ni’matul Faizah