Oleh Nahsrul Mu’minin – Mahasiswa Universitas Cokroaminoto Yogyakarta
PWMU.CO – Pada Sabtu (14/9/2024), tepatnya pada pukul 10:00 pagi, Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU) PWM Jawa Tengah menggelar Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) yang bertujuan untuk mewujudkan rumah sakit yang tangguh dan mandiri. Sebagai seorang mahasiswa yang aktif mengikuti perkembangan melalui media sosial, terutama Instagram PWM Jateng, saya merasa sangat terinspirasi oleh upaya yang dilakukan oleh Muhammadiyah dalam bidang kesehatan. Literasi digital yang disampaikan melalui Instagram PWM Jateng memberikan wawasan mendalam tentang pentingnya pelayanan kesehatan yang berkualitas dan berkelanjutan.
Keaktifan PWM Jateng di platform digital, seperti Instagram, membuka ruang bagi kami, generasi muda, untuk memahami lebih dalam tentang program-program strategis Muhammadiyah. Terlebih lagi, dalam konteks Rakerwil MPKU ini, tema yang diangkat sangat relevan dengan kondisi dunia kesehatan saat ini. Rumah sakit yang tangguh dan mandiri bukan hanya soal fisik atau infrastruktur, tetapi juga tentang sumber daya manusia yang kompeten, manajemen yang baik, serta partisipasi masyarakat dalam menjaga kesehatan bersama.
Sebagai mahasiswa, saya melihat ini sebagai langkah cerdas yang dilakukan oleh PWM Jateng, dengan literasi kesehatan yang dikemas secara menarik dan edukatif di media sosial. Apalagi di era digitalisasi saat ini, literasi kesehatan menjadi sangat penting, mengingat banyaknya informasi yang beredar yang kadang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Literasi Kesehatan Melalui Media Sosial
Media sosial, seperti Instagram, memiliki peran penting dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat luas, terutama generasi muda. PWM Jateng, melalui akun Instagram mereka, mampu memberikan literasi kesehatan dengan cara yang interaktif dan mudah dipahami oleh kami sebagai pengguna aktif media sosial. Hal ini sesuai dengan visi Muhammadiyah yang selalu berupaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, termasuk dalam hal kesehatan.
Melalui postingan-postingan edukatif, PWM Jateng menjelaskan berbagai program kesehatan yang sedang dan akan dilaksanakan. Salah satu yang menonjol adalah program “Rumah Sakit Tangguh dan Mandiri”, yang sejalan dengan ajaran Islam dalam menjaga kesehatan. Allah SWT berfirman dalam al-Qur’an:
وَإِذَا مَرِضْتُ فَهُوَ يَشْفِينِ
“Dan apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkan aku.” (QS. Asy-Syu’ara: 80)
Ayat ini menekankan pentingnya ikhtiar dalam menjaga kesehatan, dan program yang dilaksanakan oleh MPKU PWM Jateng merupakan wujud nyata dari ajaran ini. Mereka tidak hanya berfokus pada perbaikan sarana dan prasarana rumah sakit, tetapi juga pada pengembangan tenaga kesehatan yang profesional serta edukasi kepada masyarakat.
Kemandirian Rumah Sakit Muhammadiyah
Selain itu, konsep kemandirian yang diusung oleh Muhammadiyah melalui rumah sakit-rumah sakitnya di berbagai daerah, termasuk di Jawa Tengah, sangat menarik perhatian saya sebagai mahasiswa. Muhammadiyah Pusat Yogyakarta telah lama menekankan pentingnya kemandirian dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam hal pelayanan kesehatan. Kemandirian ini tidak hanya berarti bebas dari ketergantungan finansial, tetapi juga dari segi manajemen dan pelayanan.
Kemandirian dalam pelayanan kesehatan juga dapat dilihat dari upaya Muhammadiyah untuk mengembangkan teknologi kesehatan yang lebih baik. PWM Jateng, dalam Rakerwil tersebut, juga membahas pentingnya digitalisasi dalam pelayanan kesehatan, sehingga rumah sakit dapat memberikan layanan yang lebih efisien dan terjangkau bagi masyarakat.
Menurut Muhammadiyah Pusat Yogyakarta, digitalisasi ini merupakan langkah strategis untuk menjawab tantangan zaman. Dengan adanya digitalisasi, proses administrasi rumah sakit dapat dilakukan lebih cepat dan transparan, sehingga pelayanan kepada pasien menjadi lebih baik.
Pentingnya Partisipasi Masyarakat
Muhammadiyah selalu menekankan pentingnya partisipasi masyarakat dalam setiap program yang mereka jalankan. Dalam hal ini, PWM Jateng juga mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam menjaga kesehatan, baik secara individu maupun kolektif. Dalam Rakerwil tersebut, dibahas pula tentang pentingnya edukasi kesehatan kepada masyarakat melalui berbagai program yang dapat diakses oleh semua kalangan.
Sebagai mahasiswa, saya merasa terpanggil untuk turut serta dalam gerakan ini. Pendidikan kesehatan yang disampaikan melalui media sosial adalah salah satu cara efektif untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan. PWM Jateng, melalui akun Instagram mereka, memberikan informasi yang mudah diakses dan dipahami oleh masyarakat luas, termasuk kami sebagai mahasiswa.
Muhammadiyah Yogyakarta Pusat Gerakan Literasi Kesehatan
Muhammadiyah Pusat Yogyakarta telah lama menjadi pelopor dalam gerakan literasi, termasuk literasi kesehatan. Dalam berbagai kesempatan, Muhammadiyah selalu menekankan pentingnya menjaga kesehatan sebagai bagian dari ibadah kepada Allah. Mereka juga terus mendorong inovasi dalam pelayanan kesehatan melalui rumah sakit-rumah sakit yang mereka kelola di seluruh Indonesia.
Pada acara Rakerwil MPKU PWM Jateng ini, Muhammadiyah kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan pelayanan kesehatan di Indonesia. Muhammadiyah Yogyakarta juga mendukung penuh program ini sebagai bagian dari upaya mereka untuk mewujudkan masyarakat yang sehat dan sejahtera.
Sebagai mahasiswa, saya sangat mengapresiasi langkah yang dilakukan oleh PWM Jateng dalam memanfaatkan media sosial, khususnya Instagram, untuk memberikan literasi kesehatan kepada masyarakat. Program “Rumah Sakit Tangguh dan Mandiri” yang mereka usung tidak hanya relevan dengan kondisi saat ini, tetapi juga sejalan dengan ajaran Islam yang menekankan pentingnya menjaga kesehatan.
Melalui postingan-postingan yang edukatif, PWM Jateng berhasil menyampaikan pesan-pesan penting tentang kesehatan dengan cara yang menarik dan mudah dipahami. Saya berharap ke depan, Muhammadiyah dapat terus mengembangkan literasi kesehatan ini, sehingga lebih banyak lagi masyarakat yang sadar akan pentingnya menjaga kesehatan.
Pada akhirnya, sebagai mahasiswa yang aktif di media sosial, saya merasa termotivasi untuk turut serta dalam gerakan literasi kesehatan ini. Dengan memanfaatkan platform digital, kita semua dapat berkontribusi dalam menciptakan masyarakat yang lebih sehat dan cerdas dalam menghadapi tantangan zaman.
Daftar Pustaka
- Muhammadiyah Pusat Yogyakarta. (2024). Strategi Kesehatan Muhammadiyah di Era Digital. Yogyakarta: Pustaka Muhammadiyah.
- PWM Jateng. (2024). Rumah Sakit Tangguh dan Mandiri. Rakerwil MPKU PWM Jateng, Semarang.
- Muhammadiyah Pusat Yogyakarta. (2023). Digitalisasi Kesehatan dan Tantangan Masa Depan. Yogyakarta: Pustaka Tarjih Muhammadiyah.
- PWM Jateng. (2024). Instagram Post tentang Literasi Kesehatan. Diakses pada 14 September 2024.
- Muhammadiyah Pusat Yogyakarta. (2024). Gerakan Literasi Kesehatan Muhammadiyah. Yogyakarta: Asiyah Publishing.
- PWM Jateng. (2024). Pelayanan Kesehatan yang Mandiri. Rakerwil MPKU PWM Jateng, Semarang.
- Muhammadiyah Pusat Yogyakarta. (2024). Inovasi Teknologi dalam Pelayanan Kesehatan. Yogyakarta: Pustaka Tarjih Muhammadiyah.
- PWM Jateng. (2024). Partisipasi Masyarakat dalam Program Kesehatan. Rakerwil MPKU PWM Jateng, Semarang.
- Muhammadiyah Pusat Yogyakarta. (2024). Kemandirian dalam Pelayanan Kesehatan. Yogyakarta: Pustaka Muhammadiyah.
- PWM Jateng. (2024). Digitalisasi dan Rumah Sakit Tangguh. Instagram Post PWM Jateng, diakses pada 14 September 2024. (*)
Editor Wildan Nanda Rahmatullah