PWMU.CO – Mengedukasi generasi muda, terutama mahasiswa, mengenai politik adalah langkah penting untuk memastikan mereka siap menghadapi tantangan politik di masa depan.
Menyadari hal ini, Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PC IMM) Surabaya mengadakan kegiatan pendidikan politik bertajuk “Madrasah Politik Profetik” (MPP) dari Jumat hingga Ahad (13-15/9/2024).
Kegiatan ini mengusung tema “IMM Masa Depan: Kritis Berdemokrasi, Berdikari dalam Aksi, Bermartabat dalam Politik”.
Ketua Panitia MPP 2024, M. Irsyad Setiawan, menjelaskan bahwa tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memperdalam pengetahuan dan pengalaman politik, serta mencetak kader-kader dengan arah politik yang baik dan bijaksana.
“Bagi kader yang ingin terjun ke dunia politik setelah lulus, MPP adalah wadah yang tepat untuk mempersiapkan diri,” ujar Irsyad, yang juga Ketua Bidang Hikmah PC IMM Surabaya.
Kegiatan MPP dibuka oleh Ketua PC IMM Surabaya, Ramadhani Jaka. Jaka menjelaskan bahwa istilah “profetik” dalam tajuk kegiatan diambil dari kata “prophet” yang berarti nabi.
“Politik profetik adalah politik yang menjunjung tinggi nilai-nilai kenabian. Kami berharap para kader memiliki semangat ‘tu’minu na billah’,” tambah Jaka, yang juga mahasiswa UNAIR.
Salah satu sesi penting dalam MPP adalah Stadium General oleh anggota DPRD Jawa Timur, Pranaya Yudha Mahardika dari Partai Golongan Karya. Dalam sesi ini, Pranaya menekankan pentingnya akhlak dan kecerdasan dalam memanfaatkan bonus demografi.
MPP diikuti oleh 35 peserta dari berbagai cabang IMM di Jawa Timur dan menghadirkan sejumlah pemateri penting seperti Radius Setiawan, SPd MA, Suli Daim MM, Ir Irvan Wahyudrajat MMT LYa, Esti Pratiwi MH CMe,, dan Andi Suwarko, MSi.
Kegiatan ini mencakup lima sesi, termasuk sesi brainstorming oleh Faris Abidin SPi yang diakhiri dengan pernyataan “sebagai generasi emas, bukan hanya menjadi generasi emas“.
Di akhir sesi, peserta mengajukan beberapa tuntutan terkait isu-isu di Surabaya seperti kemacetan, pungli parkir, reklamasi, dan peningkatan patroli di area rawan kejahatan.
Kegiatan ini berlangsung dengan kondusif dan dinamis, dengan banyaknya pertanyaan kritis mengenai kondisi sosial politik saat ini.
Bintang, salah satu peserta, mengungkapkan kepuasannya terhadap acara ini. “Dengan adanya MPP, saya merasa lebih memahami kondisi politik saat ini dan berharap materi yang didapatkan bisa menjadi bekal penting dalam berkiprah di dunia politik,” katanya. (*)
Penulis Raditya Arkan Editor Alfain Jalaluddin Ramadlan