PWMU.CO – Dalam rangka melaksanakan Peningkatan Kualitas Pembelajaran di SMK pada Sekolah Menengah Kejuruan Pusat Keunggulan (SMK PK) Skema Reguler Lanjutan Tahun 2024, SMK Muhammadiyah 8 Pondok Pesantren Karangasem Paciran Lamongan menyelenggarakan “Workshop Penguatan Literasi” pada Sabtu-Ahad (14-15/9/2024).
Kegiatan ini bertempat di ruang Laboratorium Desain Komunikasi Visual yang berada di sisi timur sekolah setempat. Kegiatan ini menghadirkan Adi Syaiful Mukhtar SS, Penyuluh Bahasa di Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur (BBPJT).
Untuk keperluan workshop ini, Adi Syaiful Mukhtar SS yang juga Pembina Duta Bahasa Provinsi Jawa Timur mempresentasikan dua makalah dalam bentuk slide. Makalah pertama diberi tajuk “Literasi” dan makalah kedua bertajuk “Baik dan Benar”.
Pada hari pertama kegiatan ini, Adi Syaiful Mukhtar memaparkan terlebih dulu tentang SMK Pusat Keunggulan (SMK PK). Menurutnya, SMK PK merupakan SMK yang mampu menghasilkan lulusan yang kompeten pada kompetensi keahlian tertentu.
“Dengan begitu, lulusannya dapat terserap di dunia usaha, dunia industri, dan dunia kerja serta dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi melalui program penyelarasan pendidikan vokasi secara sistematis dan menyeluruh dengan dunia usaha, dunia industri, dan dunia kerja. Target akhir dari program ini adalah menjadikan SMK rujukan yang dapat berfungsi sebagai pusat keunggulan, peningkatan kualitas, dan rujukan bagi SMK lainnya”, tegas Adi, panggilan akrabnya selama workshop.
Adi juga mengungkapkan keterampilan abad ke-21 yang terdiri dari empat C.
“Abad ke-21 ya abad yang kita sekarang hidup di dalamnya. Karena itu, perlu kita mempunyai bekal empat C ini. Empat C ini adalah Communication (komunikasi), Collaboration (kolaborasi), Critical Thinking and Problem Solving (berpikir kritis dan pemecahan masalah), dan Creativity and Innovation (Kreatifitas dan inovasi)”, urai Adi, Pengkaji Kebahasan di Kantor Bahasa Provinsi Maluku 2014-2020 ini.
Adi menambahkan arti dari kata literasi itu sendiri. “Dalam Laman: https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/literasi, literasi diartikan sebanyak tiga, yakni kemampuan menulis dan membaca; pengetahuan atau keterampilan dalam bidang atau aktifitas tertentu, seperti literasi komputer; dan kemampuan individu dalam mengolah infromasi dan pengetahuan untuk kecakapan hidup”, jelasnya.
Sekedar atau Sekadar
Dalam kesempatan ini, guru dan tenaga kependidikan SMKM 8 Karangasem Paciran juga seolah diuji kemampuan berbahasa. “Coba kita perhatikan. Kita sering mendengar kata sekedar, sekadar. Nah dalam Bahasa Indonesia yang baik dan benar itu sekedar atau sekadar? Mari kita cari di https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/sekadar. Dan ternyata ada keduanya, sekedar dan sekadar. Namun kata sekedar merupakan bentuk tidak baku. Kata sekadar yang kita gunakan”, ujar peraih titel Pegawai Terbaik I di Lingkungan Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur tahun 2024 ini.
Di Hari Kedua
Pelaksanaan Workshop Penguatan Literasi di hari kedua bertambah gayeng. Di awal materi, Adi Syaiful menyampaikan kutipan dari Sujiwo Tedjo: Bahasa Indonesia itu sederhana, kok. Namun bukankah kesederhanaan adalah wujud tertinggi manusia?
Adi juga membeberkan contoh penggunaan bahasa yang baik dan benar ini di sejumlah media koran cetak dan dialog dalam film. “Ada Koran yang menulis “Bahan Kabar”, padahal yang dimaksud adalah Bahan Bakar”, tegas Adi.
Adi juga kembali mengajak berbahasa baik dan benar. Termasuk kita sering mendengar kata atlit, untuk penulisannya atlit apa atlet? “Ada tulisan atlit, bentuk tidak baku. Yang bentuk baku adalah atlet”, kata Adi.
Di akhir kegiatan di hari kedua ini, Adi Syaiful Mukhtar kembali mengajak Guru dan Tenaga Kependidikan SMK Muhammadiyah 8 Paciran untuk meningkatkan kemampuan literasi saling berbagi pengetahuan. (*)
Penulis Maslahul Falah Editor Wildan Nanda Rahmatullah