PWMU.CO – Majelis Taklim Annur Payaman, Pimpinan Ranting Aisyiyah dan Nasyiatul Aisyiah Desa Payaman Solokuro Lamongan mengadakan pengajian Bersama, Kamis (19/9/2024).
Pengajian yang di selenggarakan di Mushalla Majelis Taklim Annur ini dihadiri oleh pimpinan dan anggota Majelis Taklim Annur, pimpinan dan anggota Aisyiyah, pimpinan dan anggota Nasyiatul Aisyiyah, santri tahfidz Pesantren Muhammadiyah Payaman serta Pimpinan Ranting Muhamadiyah dengan menghadirkan Ustadz Fida’ Ashshiddiqy Faruq.
Sebagaimana Tradisi pengajian MT Annur, Asyiyah dan NA, Kegiatan pengajian ini diawali Tilawah bersama ibu ibu asiyiah, Nasyiatul Aisyiah dan Jama’ah Majelis Taklim Annur.
Shahibul bait dan Pengasuh Majelis Taklim Annur Payaman, Ustadz Drs H. Syukran Rahman MM dalam sambutanya mengatakan ngaji bersama dalam momentum Maulid Nabi Muhammad Saw ini merupakan langkah baik dalam mengembangkan dakwah di masyarakat.
Pengajian diisi dengan tilawah bersama, kemudian dilanjutkan dengan caeramah agama dengan tema “Ilmu, Iman dan Amal”. Lebih lanjut dia berharap seluruh jamaah dapat mengambil manfaat dari pengajian ini untuk dapat dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari.
Setelah kegiatan tilawah bersama, sambutan dari Pengasuh Majelis Taklim Annur, dilanjutkan dengan ceramah oleh Ustadz Fida’ Ashshiddiqy Faruq dari Pesantren Karangasem Muhammadiyah Paciran Lamongan.
Dalam ceramahnya, Ustadz Fida’ Ashshiddiqy Faruq menyampaikan bahwa Iman, ilmu, dan amal merupskan konsep integral dalam ajaran Islam yang menekankan keseimbangan antara keyakinan, pengetahuan, dan tindakan praktis.
“Pemahaman ini mencerminkan prinsip bahwa iman (keyakinan), ilmu (pengetahuan), dan amal (tindakan) saling terkait dan mendukung satu sama lain,” ungkapnya.
Islam menekankan bahwa keyakinan yang benar harus didasarkan pada pengetahuan yang benar. Oleh karena itu, mencari ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim.
Amal yang tidak didasarkan pada iman yang kokoh dan pengetahuan yang benar mungkin menjadi tidak bermakna atau bahkan dapat menyimpang dari ajaran Islam.
Keseimbangan antara iman, ilmu, dan amal menciptakan kehidupan yang utuh dan bermakna. Dalam Islam, iman, ilmu, dan amal dianggap sebagai satu kesatuan yang saling mendukung. Pemahaman yang holistik menjadi panduan bagi umat muslim untuk menjalani kehidupan yang penuh makna, sesuai dengan ajaran Islam.
Di akhir ceramahnya dia berpesan kepada jamaah untuk selalu istiqamah dalam mengaji, sebab dengan ilmu yang diperoleh menjadi landasan dalam beribadah.
“Seperti dalam hal shalat, kita paham gerakan shalat, bacaan bacaan dalam shalat, syarat sahnya shalat, kalau kita memahami ilmunya maka kita akan menguatkan keyakinan kita dalam beribadah. Selain itu dengan ilmu kita bisa memberikan manfaat kepada masyarakat, menjadi amal nyata dari iman dan ilmu yang dimilikinya,” ujar Ustadz Fida’. (*)
Penulis Rusydina Editor Wildan Nanda Rahmatullah