PWMU.CO – Pemerintahan presiden dan wakil presiden terpilih, Prabowo-Gibran, telah menyiapkan anggaran sekitar Rp 5 triliun untuk menyediakan pemeriksaan kesehatan gratis, termasuk tes tuberkulosis (TBC), bagi sekitar 52 juta warga Indonesia.
Berdasarkan laporan Global TB dari World Health Organization (2023), TBC masih menjadi masalah kesehatan global yang signifikan.India menempati peringkat kedua di dunia dalam jumlah kasus TBC terbanyak setelah India, diikuti oleh Cina.
Diperkirakan terdapat sekitar 1.060.000 kasus TBC dan 134.000 kematian akibat TBC setiap tahun di Indonesia, yang berarti ada 17 orang meninggal akibat TBC setiap jam.
“Saya mengapresiasi jika pemerintah mensupport dan memprioritaskan program terkait dengan medical checkup gratis termasuk tes TBC yang akan dicanangkan,” ujar Dede Nasrullah Senin (30/09/2024) dilansir dari web um-surabaya.ac.id.
Dede, seorang dosen Ilmu Kesehatan (FIK) UM Surabaya, menjelaskan bahwa hal ini juga diatur dalam UUD yang menegaskan hak warga negara Indonesia untuk memperoleh layanan Fakultas Kesehatan, sebagaimana tercantum dalam Pasal 28 H ayat (1) dan Pasal 34 ayat (3).
UUD 1945. Pasal-pasal tersebut menyatakan bahwa setiap warga negara berhak atas layanan kesehatan dan negara mempunyai kewajiban untuk menyediakannya.
Ia menjelaskan bahwa masyarakat yang masih dalam usia produktif juga berhak mendapatkan pemeriksaan kesehatan (MCU). Misalnya, jika seseorang mengalami gejala, sebaiknya segera melakukan pemeriksaan daripada menunggu hingga kondisinya semakin memburuk, seperti saat terdiagnosis TBC setelah mengalami batuk.
Penanganan yang dilakukan lebih awal tentu lebih hemat biaya.Menurutnya, meskipun lansia memiliki risiko yang lebih tinggi, gaya hidup saat ini, seperti pola makan tinggi lemak dan kebiasaan merokok, juga dapat memicu berbagai penyakit.
Selain tuberkulosis, masalah kesehatan paru-paru lainnya juga perlu diperhatikan, seperti infeksi kanker paru, penyakit paru obstruktif, penyakit paru akibat kerja, dan lainnya.
“Berbagai penyakit tersebut juga perlu dilakukan checkup paru sehingga tidak hanya fokus kepada orang yang mengidap TBC,” tambah Dede lagi.
Ia menjelaskan bahwa pemeriksaan kesehatan gratis ini merupakan salah satu langkah preventif serta promosi gaya hidup sehat, yang tentu saja akan mengurangi beban anggaran pemerintah dalam hal pengobatan dan perawatan kuratif.
Dede menekankan pentingnya memprioritaskan program promotif dan preventif untuk mencegah peningkatan kasus TBC. Program promotif bisa dilakukan melalui penyuluhan kesehatan, sedangkan program preventif meliputi terapi pencegahan TBC, vaksinasi untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh, serta pemeriksaan kesehatan untuk deteksi dini.
“Saya berharap medical checkup ini tidak hanya bagi lansia dan dewasa saja akan tetapi anak- anak juga perlu mendapatkan pelayanan medical checkup karena anak juga sebagai generasi emas yang harus juga diperhatikan oleh pemerintah,” tutupnya. (*)
Penulis Amanat Solikah Editor ‘Aalimah Qurrata A’yun