PWMU.CO – Sujud minimal tujuh detik berpengaruh besar kepada kecerdasan otak. Sebab saat sujud banyak darah mengalir ke otak mengisi seluruh jaringannya sehingga berfungsi optimal.
Hal itu disampaikan oleh dr Tjatur Prijambodo MARS dalam Pengajian Ahad Pagi di MI Muhammadiyah 28 Bangkingan Lakarsantri, Surabaya, 8/10/2017. Pengajian rutin bulan ini digelar oleh Majelis Tabligh PCM Lakarsantri.
(Baca Lho, Shalat Dhuhur kok Jam 5 Sore?)
”Karena kaum muslimin sujud setiap hari semestinya perkembangan otaknya sempurna sehingga menjadi manusia cerdas,” kata dokter Tjatur. ”Kalau itu tidak terwujud dipastikan ada yang salah dalam pelaksanaan shalat.”
Orang yang tidak pernah sujud, ujar dia, ada area di otak yang jarang dialiri darah sehingga otaknya tidak berkembang. ”Jika kenyataannya ada kaum muslim kurang cerdas berarti shalatnya kurang tuma’ninah, shalatnya asal-asalan sekadar menggugurkan kewajiban,” kata dokter yang menjadi Direktur RS Aisyiyah Siti Fatimah Tulangan Sidoarjo ini.
Dia mengatakan, imam shalat yang tuma’ninah seringkali dirasani jamaahnya karena dianggap terlalu lama. Akibatnya masjid jarang diminati. ”Imam baca surat sabkhisma rabbikal a’la…saja jamaah dalam hati wis nggrundel ….walah pilih surat kok dowo……,” ujar Tjatur disambut tertawa hadirin.
Apalagi, sambung dia, kalau imam sujudnya lama pasti jamaah tidak sabar. Inginnya jamaah itu shalat kilat cepat selesai. ”Layak saja kalau shalatnya demikian ada orang muslim yang kurang cerdas. Mulai sekarang laksanakan shalat kita dengan tuma’ninah agar kaum muslimin cerdas semua,” tandas dokter Tjatur.
(Baca juga: Shalat Mampu Mencegah Kanker?)
Orang-orang yang shalatnya tuma’ninah dikenal cerdas otak dan hatinya. Gampang menerima ilmu, naluri dan intuisinya kuat. Tjatur mencontohkan Rasulullah saw itu manusia cerdas akal, pikiran, dan hatinya. Semua Nabi yang suka rukuk dan sujud adalah manusia cerdas sehingga bisa menerima wahyu. Para imam dan ulama madzhab adalah manusia cerdas yang shalatnya tuma’ninah.
Dalam gerakan shalat, dokter Tjatur menerangkan, organ penting seperti jantung dan otak posisinya berubah-ubah. Sewaktu berdiri takbiratul ihram otak di atas jantung sehingga darah banyak mengalir ke tubuh bagian bawah, mengisi jaringan-jaringan untuk tumbuh dan berkembang.
Ketika gerakan rukuk, dia menerangkan, posisi otak sejajar dengan jantung sehingga darah banyak mengalir di organ bagian tengah seperti paru dan perut. Saat sujud, aliran darah mengalir ke otak yang dapat mengembangkan kecerdasan. (*)