PWMU.CO – Pulau Sapudi, masyarakat juga menyebut Polo Poday. Adalah sebuah pulau yang terletak diantara gugusan pulau-pulau di sisi timur dari Pulau Madura. Secara administratif, pulau ini masuk kedalam wilayah Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.
Di antara gugusan pulau-pulau di sebelah timur Pulau Madura, Sapudi merupakan pulau terluas kedua setelah Pulau Kangean dan merupakan pulau dengan penduduk terbanyak. Pulau ini terbagi atas dua kecamatan, yakni Nonggunong di bagian utara, dan Gayam di bagian selatan. Luas pulau 35 km², dan populasi penduduknya 13.683 jiwa.
Sebagai ormas keagamaan, Muhammadiyah di pulau Sapudi usianya sudah cukup tua, lebih tua daripada ormas keagamaan Nahdlatul Ulama. Menurut penuturan Hadi Suyono Muhammadiyah sudah ada di pulau Sapudi sejak tahun 1950-an.
Hadi Suyono adalah simpatisan Muhammadiyah asli pulau Sapudi. Aktivis masjid yang akrab dipanggil Haji Endi ini juga menuturkan, bahwa cikal bakal Muhammadiyah di pulau ini adalah masjid Syuhada dan madrasah diniyah yang ada di kecamatan Gayam.
Masjid ini adalah masjid terbesar dan termegah di seluruh Sapudi pada awal didirikannya. Didirikan oleh seorang tokoh agama kharismatis yang bernama Ki Ningrat. Berawal dari masjid Syuhada inilah dakwah Muhammadiyah dimulai. Dari dua kecamatan yang ada, Muhammadiyah hanya eksis di kecamatan Gayam.
Geliat Dakwah Muhammadiyah di pulau Sapudi cukup menggembirakan. Pengajian yang diadakan di masjid Syuhada maupun masjid Baitur Ridwan relatif makmur, dalam arti dipenuhi jamaah, baik bapak bapak Muhammadiyah maupun ibu ibu Aisyiyah.
Yang gigih dan disiplin dalam membina jamaah adalah tokoh dan kader Pimpinan Cabang Muhammadiyah setempat. Seperti ustadz Saiful Bahri (Mantan Ketua PCM ), ustadz Asmuni (ketua PCM ), Ustadz Nurul Bahri (ketua LAZISMU), dan yang lainnya.
AUM Pulau Sapudi
Amal Usaha Muhammadiyah di pulau ini terkonsentrasi di komplek masjid Baitur Ridwan, yang terletak di dusun Bensanik, Gayam. Di komplek masjid juga ada TK ABA, SMA Muhammadiyah, dan Madrasah Diniyah Takmiliyah. Jumlah siswa TK ABA Ada sekitar 90 siswa, siswa SMA Muhammadiyah ada 30, dan jumlah siswa Diniyah Takmiliyah ada sekitar 40 orang.
Karena SPP terbilang murah, bahkan untuk SMA Tidak dipungut biaya alias gratis, maka uang yang masuk ke lembaga sangat minimum. Hal mana berdampak pada rendahnya gaji guru dan karyawan.
Kendatipun gaji rendah, mereka tidak kehilangan semangat. Kedisiplinan dan idealitas sebagai guru tetap dijaga dengan baik. Hal inilah yang menyebabkan sejumlah masyarakat merasa berkewajiban untuk berkontribusi pada kelangsungan hidup lembaga pendidikan Muhammadiyah di pulau Sapudi. Mereka menyalurkan kontribusinya pada lembaga amil zakat, infak, dan shodaqah muhammadiyah (LAZISMU).
Lazismu pulau Sapudi terbilang cukup aktif di dalam menghimpun dana masyarakat. Setidaknya dalam waktu 6 bulan terakhir sudah menyalurkan bantuan untuk guru dan pembangunan sarpras sebesar 155 juta rupiah. PC Muhammadiyah Gayam mengadakan tabligh akbar yang dikemas dalam kegiatan peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw, Sabtu(5/10/2024). Di samping ceramah agama, kegiatan ini juga dimeriahkan oleh pawai grup drumband siswa siswi TK ABA, dan madrasah Takmiliyah.
Ceramah agama disampaikan oleh Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur DR KH Syamsudin MAg. Di samping ceramah agama juga ada giat peletakan batu pertama pembangunan gedung Diniyah Takmiliyah. Dalam sambutannya Ketua LAZISMU menjelaskan, bahwa pondasi bangunan ini sudah lama di bangun, sekarang tinggal melanjutkan.
Modal awal dari Lazismu sebesar 14.500.000, dan insya Allah ada bantuan dari Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur sebesar 50 jt. Ketua Lazismu optimis bahwa bangunan dua lantai yang direncanakan, akan selesai dalam waktu 1 Tahun. Insya Allah.
Penulis Syamsudin Editor Syahroni Nur Wachid