PWMU.CO – Dalam upaya menghadapi tantangan dan dinamika pemahaman dakwah di masyarakat, Ngaji Malam Sabtu (Jamastu) edisi keempat berlangsung dengan tema “Strategi Dakwah Muhammadiyah”.
Acara ini dilaksanakan di kediaman Roni Ashari, pengurus PRM Jamsaren, Kecamatan Pesantren, pada Jum’at (04/10/2024).
Acara dibuka dengan penyampaian keynote speaker, Suryana, Wakil Ketua PDM Kota Kediri yang membawahi bidang Tabligh dan Dakwah Komunitas.
Ia menekankan pentingnya lembaga dakwah komunitas dalam membangun gerakan Islam di lingkungan sekitar.
“Sebagai kader Muhammadiyah, kita harus tetap berada di jalur yang benar dan mengamalkan ajaran Islam sesuai dengan makna surat Ali Imron ayat 102,” ujarnya.
Suryana, yang juga merupakan Pengasuh Panti Asuhan Puteri Muhammadiyah Kota Kediri, menambahkan bahwa Muhammadiyah berkomitmen untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan umat melalui berbagai model dakwah, seperti dakwah perorangan, di ruang publik, melalui lisan dan tulisan, serta melalui perbuatan kebajikan.
“Dakwah bukan hanya sekadar menyadarkan diri sendiri, tetapi juga memiliki potensi besar dalam kehidupan masyarakat,” jelasnya.
Pembicara kedua, Ketua Majelis Tabligh Gunardi, membahas tantangan yang dihadapi saat ini, yaitu krisis kader dan ulama.
Ia mengungkapkan bahwa meskipun banyak putra-putri warga Muhammadiyah yang kompeten, keterlibatan mereka dalam kegiatan dakwah perlu ditingkatkan. “Kita perlu mencari solusi untuk mengatasi permasalahan ini,” tegasnya.
Diskusi dilanjutkan dengan Choirul Anwar, Ketua Lembaga Dakwah Komunitas, yang menekankan pentingnya kehadiran pengurus dan kader dalam setiap kegiatan dakwah.
“Kehadiran kita dalam pertemuan seperti ini bukan hanya kewajiban, tetapi juga kebutuhan untuk bertukar pikiran,” ujarnya.
Choirul juga menjelaskan bahwa Lembaga Dakwah Komunitas berperan aktif dalam berbagai komunitas, termasuk yang sedang viral, seperti komunitas skena dan sepakbola. Dakwah harus dilakukan secara kolektif melalui media, pengajian, dan publikasi.
Ia menggarisbawahi pentingnya membentuk komunitas yang inklusif, terutama di kalangan anak muda, untuk menjawab tantangan sosial yang kompleks saat ini.
Dengan semangat kolaborasi, lembaga dakwah komunitas bertekad untuk terus berkontribusi dalam dakwah dan meningkatkan kualitas kader melalui berbagai program yang telah direncanakan.
“Kita harus terus berproses dalam kebaikan, dan hasilnya serahkan kepada Allah,” tutupnya.
Pertemuan ini menjadi langkah positif dalam memperkuat jaringan dakwah di Kota Kediri, khususnya di kalangan Muhammadiyah, dengan harapan dapat menjangkau lebih banyak masyarakat dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari.
Penulis Rizka Nur Fadhilah Editor Alfain Jalaluddin Ramadlan