PWMU.CO – Meskipun menu sarapan sama dan tetap tidak berubah sebagaimana di Pondok Pesantren Al-Ishlah, warga Al-Ishlah Scout Camp 2024 di Sumurgayam (Surga) menyantap sarapan kian lahap.
Hal ini terbukti dari pantauan kontributor PWMU.CO saat meninjau kegiatan 1391 santri di Bumi Perkemahan (Buper) Sumurgayam (Surga), Paciran, Lamongan, Jawa Timur, Rabu (9/10/2024).
Usai melaksanakan senam ceria bersama jam 05.00 WIB, warga perkemahan Al-Ishlah Scout Camp ini bergerombol sesuai kelas sambil membawa piring di depan stand tenda induk untuk mengantri sarapan pagi.
Mereka dengan tertib teratur mengikuti giliran urutan sesuai posisi barisan, dan saat tiba giliran di depan bakul besar berisi nasi, mereka mengisi nasi secukupnya, lantas petugas piket dari pembina menumpanginya dengan lauk ikan pindang, sambal dan tidak lupa kerupuk.
Nampak ajaran kesederhanaan tertanam dalam kegiatan ini, nasi hangat dan lauk ikan laut ini didantapnya dengan lahapnya, sebagian ada yang melengkapi lauk dengan beli bakwan yang tersedia di kantin PRNA atau kantin PRA Sumurgayam.
Salah satu warga perkemahan, Husna Bil Mazaya merasakan sensasi beda saat makan di bawah pepohonan jati dibandingkan di asrama pondok, meskipun menu yang sama.
“Makan di tengah hutan gini kok malah enak, pindang layang yang biasa dimakan di pondok makin gurih bila dicocol sambel pedas, ini salah satu nikmatnya kemah,” ujar santri kelas 11G kelahiran Bojonegoro 23 Juli 2008 ini.
Sementara itu, panitia bagian dapur merasa kuwalahan karena stok kerupuk di kantong plastikbesar sudah habis, maka dengan cekatan Mahfudhin melaporkan bahwa kerupuk harus segera dikirim dari pondok.
Salah satu guru sekaligus pembina senior, Edi Suwiryo Syukran SPd sempat terhenyak saat menyaksikan ribuan santri sarapan bareng di bawah pohon jati.
“Ini pemandangan yang luar biasa, hanya dengan Komando bel tiga kali mampu menggerakkan santri dalam satu derap langkah menuju satu kegiatan, nikmat Tuhan manakah yang engkau dustakan,” seloroh alumnus MA Al-Ishlah 1993 ini. (*)
Penulis Gondo Waloyo Editor Alfain Jalaluddin Ramadlan