PWMU.CO – SMP Muhammadiyah 1 Blitar menggelar sosialisasi besar-besaran pada tanggal Jumat (11/10/2024) dengan tema “Stop Bullying dan Kekerasan untuk Mewujudkan Generasi Berakhlak Mulia dan Berbudaya Positif”.
Kegiatan yang diikuti oleh seluruh siswa-siswi SMP Muhammadiyah 1 Blitar ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang bahaya bullying serta mendorong terciptanya lingkungan sekolah yang aman dan inklusif.
Acara yang berlangsung meriah ini dibuka dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an yang dibacakan oleh ananda Algifan Dwi Priyandani, salah satu siswa kelas 9 SMP Muhammadiyah 1 Blitar dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars Muhammadiyah (Sang Surya).
Suasana khidmat langsung terasa menyelimuti seluruh peserta. Setelah pembacaan ayat suci al Quran serta menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Sang Surya, Kepala Sekolah Siti Muhibbah SAg, menyampaikan sambutan hangat dan pentingnya kegiatan ini dalam membangun karakter siswa yang baik.
“Bullying adalah tindakan penindasan atau perundungan yang dilakukan secara sengaja dan berulang kali dengan tujuan untuk menyakiti orang lain. Bullying juga bukan hanya masalah individu, tetapi juga masalah sosial yang harus kita hadapi bersama. Melalui sosialisasi ini, kita ingin menanamkan nilai-nilai kebaikan, toleransi, dan saling menghargai di kalangan siswa,” ujar Siti Muhibbah SAg dalam sambutannya.
Setelah sambutan dari Kepala Sekolah, acara dilanjutkan dengan materi utama tentang bullying yang disampaikan oleh Joko Nurbatin, perwakilan dari Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Blitar sekaligus Ketua Gerakan Mencegah dan Mengobati (GMDM) Kota Blitar.
Dengan gaya yang komunikatif dan mudah dipahami, Joko Nurbatin menjelaskan secara detail mengenai pengertian bullying, jenis-jenis bullying, hingga dampak buruk yang ditimbulkan oleh tindakan perundungan.
“Bullying tidak hanya berdampak pada korban, tetapi juga pelaku dan lingkungan sekitar. Korban bullying sering mengalami trauma psikologis yang berkepanjangan, sementara pelaku dapat tumbuh menjadi pribadi yang antisosial. Oleh karena itu, kita harus bersama-sama mencegah dan memberantas bullying,” tegas Joko Nurbatin.