PWMU.CO – Kajian Ahad Pagi PCM Tulangan dengan tema “Keluarga Qur’ani, Mencetak Generasi Rabbani” disampaikan oleh Ketua PDM Kabupaten Malang, Dr M Nurul Humaidi MAg. Dalam kajian ini, mubaligh tersebut merasa sangat terharu dan mengapresiasi semangat dakwah serta kebersamaan jamaah Muhammadiyah dalam menyebarkan nilai-nilai Islam.
Pengajian ini berlangsung di AUM SD Muhdelta (Muhammadiyah 8) Tulangan Sidoarjo, diikuti oleh seluruh warga Muhammadiyah yang tergabung dalam PRM, PRA, AUM, Ortom, serta simpatisan pada Ahad (13/10/2024).
Pada kajian yang dihadiri ribuan jamaah tersebut, beberapa poin penting dibahas, antara lain:
Pertama, Keluarga Qur’ani dan Generasi Rabbani. Dr M Nurul Humaidi menekankan pentingnya membentuk keluarga yang berpegang teguh pada ajaran Al-Qur’an dan mencetak generasi yang senantiasa berpegang pada nilai-nilai sl-Quran untuk mencapai kehidupan di surga bersama. Dia mengutip Surah Ar-Ra’d ayat 23 untuk menjelaskan bahwa keluarga yang saling mendukung dalam hal keimanan akan menjadi penghuni surga:
“Jannātu ‘Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama-sama dengan orang-orang yang saleh dari bapak-bapaknya, istri-istrinya, dan anak cucunya, sedangkan malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu.”
Ayat ini menjelaskan bahwa keluarga penghuni surga selalu berpegang teguh pada al-Quran dan menjadikannya sebagai pedoman dalam kehidupan sehari-hari. al-Quran tidak hanya sekadar bacaan untuk memperoleh pahala, tetapi juga menjadi petunjuk hidup dalam berbagai aspek, baik dalam hubungan dengan Allah, sesama manusia, maupun lingkungan.
“Inilah keluarga penghuni surga yang sesungguhnya,” jelas dosen PAI UMM tersebut.
Kedua, Pentingnya Membaca Al-Qur’an dengan Tajwid yang Benar. Dr M Nurul Humaidi menjelaskan bahwa membaca al-Quran dengan tajwid yang benar sangat penting untuk menjaga keaslian pengucapan ayat-ayat suci.
Menurut mubaligh asal Kota Apel Malang ini, tajwid diperlukan untuk membaca al-Quran, tetapi tidak untuk ucapan lain seperti takbir dalam shalat. Dia juga menerangkan tentang pahala besar yang diperoleh dari membaca al-Quran. Setiap huruf yang dibaca mendapatkan pahala, sehingga bagi mereka yang belum lancar tidak perlu merasa rendah diri.
Nabi Saw telah menyampaikan bahwa bagi orang yang membaca al-Quran meskipun terbata-bata, tetap akan mendapatkan pahala yang besar. “Tiap huruf dari al-Quran yang dibaca memberikan 10 pahala. Hal ini harus menjadi motivasi untuk terus membaca al-Quran,” ungkap Ketua MUI Kabupaten Malang itu.
Ketiga, Menuntut Ilmu. Mengutip hadist Nabi, Nurul Humaidi menyampaikan bahwa siapa saja yang menempuh jalan untuk menuntut ilmu, Allah akan memudahkan jalannya menuju surga.
Terakhir, Soal Kebijakan Cashback di AUM Pendidikan Muhammadiyah. Nurul Humaidi menyarankan agar kebijakan cashback dalam sumbangan Dana Pengembangan Pendidikan (DPP) dihapuskan. Hal ini agar sejalan dengan semangat memberi dan beramal tanpa pamrih yang diajarkan dalam Muhammadiyah.
Menurutnya, semangat di Muhammadiyah adalah memberi, bukan meminta atau menerima sesuatu sebagai imbalan. Dia juga berpendapat bahwa cashback sering kali dikaitkan dengan barang-barang yang mendekati masa kedaluwarsa atau barang diskon yang mungkin tidak memiliki nilai yang sama dengan barang normal.
Kader Muhammadiyah dan Ketua PDM Malang ini mengimbau kepada warga Muhammadiyah agar mengutamakan semangat beramal atau memberi tanpa mengharapkan imbalan. Hal ini menggambarkan pentingnya semangat berbagi, memberi, dan menegakkan nilai-nilai Islami dalam kehidupan sehari-hari di kalangan warga Muhammadiyah.
“Intinya adalah memupuk semangat berbagi dan memberi dengan ikhlas,” tutup Da’i Muda yang sering diundang untuk berceramah di AUM Pendidikan Sidoarjo tersebut. (*)
Penulis Zulkifli Editor Wildan Nanda Rahmatullah