PWMU.CO – Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Sidoarjo menggelar Tabligh Akbar di Masjid An Nur pada Sabtu (19/10/2024), yang dihadiri ribuan jamaah sejak dini hari.
Para jamaah, termasuk yang datang dari luar daerah, mulai berdatangan sejak pukul 03.00 WIB untuk melaksanakan sholat tahajud dan subuh, menantikan kehadiran Wakil Ketua Majelis Tabligh PP Muhammadiyah Dr (HC) Adi Hidayat Lc MA yang menjadi sorotan utama acara.
Sejak sholat subuh hingga pukul 07.00, masjid An Nur dipenuhi oleh para jamaah, termasuk para ibu yang rela berdesakan demi mendengar ceramah Ustadz Adi Hidayat.
Persiapan matang dilakukan panitia, melibatkan semua elemen dari PDM, PCM, PRM, PDA, PCA, dan PRA untuk memastikan acara berjalan lancar.
Raka Qowiyul Ibad, salah satu panitia, menyatakan bahwa persiapan telah dimulai jauh hari sebelumnya, mencakup tempat, soundsystem, dan dokumentasi acara.
Acara dimulai dengan pembukaan, dilanjutkan pembacaan ayat suci al-Quran, dan sambutan dari Dr Hidayatullah MSi, Wakil Ketua PWM Jatim.
Antusiasme jamaah mencapai puncaknya saat Ustadz Adi Hidayat diperkenalkan, dengan banyak yang mengabadikan momen tersebut melalui foto dan video.
Revitalisasi Gerakan Kemasjidan
Dalam ceramahnya, Ustadz Adi Hidayat menggarisbawahi pentingnya mengikuti sunnah Nabi dalam setiap aktivitas sehari-hari.
“Setiap kegiatan kita, dari bangun tidur hingga tidur lagi, harus mengikuti sunnah,” ujarnya.
Ia mengingatkan beberapa langkah sederhana, seperti duduk sejenak saat bangun tidur, membersihkan mata, dan berdoa.
Lebih lanjut, Ustadz Kondang ini menekankan pentingnya menjadikan masjid sebagai pusat peradaban dan komunitas.
Ia mengemukakan lima prinsip dalam kurikulum masjid:
Pertama, Masjid sebagai bangunan peradaban: Masjid adalah tempat pertama yang didirikan Nabi untuk membangun peradaban.
Kedua, Memakmurkan jamaah: Spirit pembangunan masjid harus memfasilitasi kemakmuran jamaah.
Ketiga, Kebaikan dan kemanfaatan: Masjid harus mendatangkan kebaikan bagi masyarakat.
Keempat, Ketenangan jamaah: Masjid harus memberikan rasa tenang dan nyaman saat beribadah.
Kelima, Database jamaah: Penting untuk memiliki database jamaah agar bisa saling terhubung, mendukung yang sakit, membantu mencari pekerjaan, dan mengajak yang belum beribadah ke masjid.
Ustadz Adi Hidayat mengajak semua jamaah untuk mengorientasikan setiap kegiatan menuju Allah. “Semoga apa yang disampaikan bermanfaat dan dapat diimplementasikan di semua masjid, khususnya di Sidoarjo,” tutupnya.
Acara Tabligh Akbar ini tidak hanya menjadi wadah ilmu, tetapi juga mempererat tali silaturahmi antar jamaah, menjadikan masjid sebagai pusat kebangkitan umat. (*)
Penulis Lailatus Syifa’ Editor Alfain Jalaluddin Ramadlan