PWMU.CO – Pagi yang cerah menyelimuti halaman SD Muhammadiyah 2 Tulangan. Para siswa kelas 6 berjajar rapi, menunggu kedatangan armada yang akan membawa mereka menuju lokasi outdoor learning, Rabu (16/10/2024). Kali ini, tim pengajar kelas 6 memilih lokasi yang berbeda dari tahun sebelumnya.
Koordinator Kelas 6, Arvi Andriani SPd menjelaskan bahwa perubahan lokasi ini didasarkan pada perbedaan materi pembelajaran. Tahun ini, siswa diajak lebih mendalami penulisan yang berkaitan dengan sejarah. Materi diambil dari pelajaran Bahasa Indonesia yang sedang dipelajari, kemudian dikaitkan dengan sejarah perobekan bendera Belanda oleh para pejuang Surabaya dalam peristiwa Pertempuran Sepuluh November.
Belajar di Museum Sepuluh November
Tepat pukul 08.15, rombongan siswa SD Muhammadiyah 2 Tulangan tiba di halaman parkir Museum Sepuluh November. Museum itu hari ini dipenuhi pengunjung dari berbagai sekolah, mulai dari tingkat SD hingga SMA, bahkan ada juga mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi yang sedang melakukan observasi.
Meskipun pengunjung ramai, semangat siswa tetap membara. Siswa-siswi SD Muhammadiyah 2 Tulangan tampak antusias mendengarkan paparan materi dari pemandu museum. Kelas 6 dibagi menjadi dua kelompok, dan masing-masing kelompok dipandu oleh seorang guide, dengan pendampingan dari guru SD Muhammadiyah 2. Pemandu museum mengajak mereka berkeliling ke setiap sudut dan ruang yang menampilkan bukti-bukti sejarah Pertempuran Sepuluh November serta peristiwa-peristiwa yang mendukungnya.
Mereka tidak hanya berkeliling di lantai satu, tetapi juga melanjutkan perjalanan ke lantai dua, yang menampilkan lebih banyak barang-barang peninggalan bersejarah. Di sini, mereka melihat pakaian para pejuang, peralatan medis yang digunakan saat pertempuran, sepeda yang digunakan pejuang, dan banyak lagi benda-benda bersejarah lainnya. Para siswa berdecak kagum dan bangga akan perjuangan para pahlawan yang mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Sekitar pukul 09.00, pemaparan dari pemandu selesai. Kegiatan dilanjutkan dengan istirahat sejenak di area taman. Setelah itu, para siswa diminta untuk mengerjakan tugas, yaitu membuat teks narasi sejarah berdasarkan apa yang baru saja mereka pelajari.
“Menurut saya, kegiatan outdoor ini sangat menyenangkan dan bermanfaat. Saya senang sekali bisa mengetahui sejarah Tugu Pahlawan dan peristiwa 10 November 1945. Di waktu shalat, saya juga sempat berjamaah di Masjid Agung Surabaya yang indah,” ungkap Salmaan, salah satu siswa kelas 6 Tunisia, saat diwawancarai oleh kontributor di akhir kegiatan.
Penulis Asri Dyah Soekwandari Editor Wildan Nanda Rahmatullah