PWMU.CO – Kompetisi Sains Nalaria Realistik tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Lembaga Klinik Pendidikan MIPA pada tahun 2024 menjadi momen bersejarah bagi Kenzie, siswa SMP Muhammadiyah 7 Surabaya. Sebelumnya, Kenzie, yang akrab dipanggil dengan nama tersebut, menerima informasi tentang kompetisi ini pada awal Agustus dan langsung mendaftarkan diri.
Kenzie mempersiapkan diri dengan belajar di sela-sela waktu luangnya. Meskipun berada di boarding school dan memiliki target hafalan Al-Qur’an, ia tetap berusaha maksimal mempersiapkan diri untuk olimpiade tahunan tersebut. Ia berlatih dengan mengerjakan soal-soal dari buku, belajar kelompok dengan guru mata pelajaran IPA di sekolah, mengikuti pembinaan online, serta mencari soal dan penjelasan melalui YouTube.
Setelah proses pendaftaran, babak penyisihan dilaksanakan pada awal September di Asrama Haji, Surabaya, dan Kenzie berhasil lolos. Selanjutnya, pada 29 September 2024 di lokasi yang sama, ia mengikuti tahap semi-final dan berhasil melewatinya. Akhirnya, babak final berlangsung pada Ahad (20/10/2024) di Boash Convention Centre, Bogor, Jawa Barat.
Saat pengumuman pemenang, Kenzie sempat merasa putus asa karena namanya tidak disebut sebagai peraih medali perunggu. “Saya sudah lelah dan hampir tertidur saat pengumuman medali perak, tiba-tiba nama saya disebut. Saya sempat tidak percaya, tetapi ketika maju, ternyata benar, itu nama saya. Rasanya sangat terharu dan senang,” ungkapnya.
Rahasia di Balik Kemenangan Kenzie
Kenzie sudah aktif mengikuti olimpiade sejak Sekolah Dasar, namun ia mengaku bahwa ini adalah pertama kalinya ia meraih medali perak di tingkat nasional, bersaing dengan 36 ribu peserta dari seluruh Indonesia. “Waktu SD, saya selalu terhenti di semi-final,” ujarnya. Ketika ditanya apa rahasia di balik kemenangannya, Kenzie menjawab, “Mungkin rutinitas sholat Tahajjud yang saya lakukan sejak masuk SMP, dan bimbingan dari guru yang belum pernah saya dapatkan sebelumnya. Saya berdoa setiap Tahajjud, memohon agar Allah memberikan yang terbaik, dan Alhamdulillah, pengorbanan saya tidak sia-sia.”
Menurut Ustadzah Ninik Haryati, guru mata pelajaran IPA, “Saya memang menyiapkan siswa-siswa yang memiliki kemampuan berdasarkan hasil tes IQ dan kemauan yang tinggi untuk aktif mengikuti olimpiade. Saya melakukannya dengan ikhlas demi produktivitas prestasi Sekolahnya Para Pemimpin,” tuturnya.
Penulis Rachell Fattama Az Zahrah Editor Wildan Nanda Rahmatullah