PWMU.CO – Ternyata tidak semuanya bicara tentang uang dalam proses politik, saya sudah membuktikannya.
Hal itu disampaikan oleh Calon Wakil Gubernur nomor urut 3, Zahrul Azhar Asumta ketika menyampaikan materinya dalam Adu Gagas Pilgub Jatim 2024 yang digelar oleh BEM Universitas Airlangga, Sabtu (26/10/2024).
Pria yang lebih akrab dipanggil Gus Hans ini berpasangan dengan Tri Rismaharini untuk maju dalam Pilkada Jawa Timur pada 27 November 2024 nanti.
“Pembangunan di Jawa Timur jujur saja masih belum merata, hanya berfokus di Gerbang Kertosusilo. Makanya saya sebut Jawa Timur masih belum Resik,” ungkap Gus Hans.
Dia menyebutkan bahwa jika Jawa Timur resik anggarannya, resik pejabatnya, maka Jawa Timur akan maju.
“Bu Risma seperti kita tahu adalah orang yang tegas, seperti kita lihat prestasinya selama menjadi Wali Kota Surabaya,” ujar Gus Hans.
Wakil Rektor Universitas Pesantren Tinggi Darul ‘Ulum Jombang ini mengatakan bahwa seorang pejabat itu harus menghindari politik elektoral.
“Pejabat harus berani, kalau benar ya bilang benar, kalau salah ya bilang salah. Jangan takut kehilangan suara,” lanjutnya.
Gus Hans juga menuturkan, bahwa UMKM di Jawa Timur terancam oleh barang-barang impor dari Tiongkok yang memiliki harga jauh lebih murah.
“Di Sidoarjo contohnya ada kipas dijual dengan harga Rp 15.000,00, di online shop barang dari China bisa Cuma Rp 5.000,00. Kalau seperti ini, ya, mati UMKM kita,” kata Gus Hans.
Maka dari itu, sambungnya, perlu ada pendampingan dan perlindungan pada pelaku UMKM ini supaya bisa bertahan dengan kondisi ini.
Terkait kebudayaan, Gus Hans menuturkan bahwa dia bersama dengan Tri Rismaharini ingin memajukan wisata-wisata yang ada di Jawa Timur.
“Jawa Timur memiliki wisata yang banyak, terutama wisata religi. Ini menjadi komoditi yang perlu kita perhatikan dan kita majukan,” ungkap Gus Hans.
Menutup materinya, Gus Hans menuturkan bahwa pemerintahan yang resik sangat diperlukan.
“Untuk mewujudkan Jawa Timur yang resik, harus bersih dari korupsi. Untuk memperbaikinya, perlu memperbaiki mental kita dan melakukan cut-off dengan meningkatkan digitalisasi,” ujarnya. (*)
Penulis Wildan Nanda Rahmatullah Editor ‘Aalimah Qurrata A’yun