PWMU.CO – Berita berjudul “Ranting Muhammadiyah Wotan Bangun Masjid Senilai Rp 6 M” ternyata menjadi viral dan dibaca sampai Malaysia juga.
Berita terkait: Ranting Muhammadiyah Wotan Bangun Masjid Senilai Rp 6 M
Salah seorang pembaca Malaysia itu adalah Darsun bin Safuan, warga Waton yang kini jadi Wakil Ketua Pimpinan Ranting Istimewa Muhammadiyah (PRIM) Kepong, Malaysia.
Menanggapi berita tersebut, Asun—panggilan akrabnya— menjelaskan bagaimana asal-usul ide pembangunan masjid tersebut. “Perintis pembinaan masjid ini berawal dari ide bapak pembina warga Muhammadiyah Wotan di Malaysia yaitu Ustadz HM Bahri. Beliau juga pelopor berdirinya Muhammadiyah Wotan dan pemegang PR di Malaysia,” ungkapnya pada PWMU.CO, Sabtu (14/10/17).
Menurut Asun, sekitar tahun 2003 HM Bahri mencetuskan ide ini saat rapat di rumah Masyhur –Ketua PRIM Kepong saat ini—di BT7 1/2 Kepong, Malaysia.
“Saat itu mayoritas kader merasa bahwa ide tersebut sebagai sesuatu yang impossible karena budget-nya yang setinggi langit bila dilihat dari sumber internal kami,” ujar pria yang sudah 23 tahun tinggal di Malaysia itu.
Tapi justru di sinilah, tambah dia, wujud ketokohan HM Bahri. “Beliau berkali-kali berpesan bahwa membina (membangun) masjid ini untuk masa depan. Kita harus berpikir 100 tahun ke depan. Insyaallah dengan izin Allah kita bisa!,” ujar Asun menirukan HM Bahri.
BACA JUGA: Di Malaysia Bupati Bojonegoro Kang Yoto Bicara Tafsir Surat At-Tin
Tapi sayang, kata Asun, beliau tidak sempat menyaksikan berdirinya PRIM Kepong dan belum sempat berkenalan atau bergabung dengan PCIM Malaysia.
Asun menerangkan bahwa HM Bahri kini menetap di Wotan. “Tapi kebanyakan waktu beliau harus dibagi bersama anak-anaknya yang berprofesi sebagai dokter,” kata Asun sambil menjelaskan anak HM Bahri merupakan dokter specialis lulusan UNAIR dan sekarang memiliki rumah sakit sendiri di Jombang.
BACA JUGA: PCIM Malaysia, Satu-satunya Cabang Istimewa yang Miliki Ranting
Asun menyampaikan bahwa masjid futuristic yang oleh HM Bahri diusulkan beri nama Baiturrahman itu akan dikawal pembangunannya. “Dalam proses pembinaanya kami mau segala systems-nya nanti secanggih mungkin. Karena itu seperti wiring (electricity) dan lainnya langsung ditangani kader-kader dari Malaysia yang notabene menang dalam segi pengalaman di lapangan,” papar dia.
Asun sendiri menyampaikan rasa salut pada HM Bahri serta kepengurusan pembangunan masjid yang sekarang, baik yang di Wotan maupun yang di Malaysia.
“Dan semoga semua kader tetap selalu semangat berjariyah. Dan buat teman-teman selain warga Wotan, jika ada yang mau menitipkan sebagian rezekinya, kami dengan tangan terbuka pasti menerimanya,” harap Asun. (MN)