PWMU.CO – KH Najih Bakar MSi menyampaikan pesan-pesannya dalam acara Turba LPCR PM PDM Lamongan di Aula Perguruan Muhammadiyah Ngimbang, Minggu (27/10/2024).
Pertama, pola kerja kita adalah gerakan digital, maka yang muda-muda harus ditampilkan.
“Cari yang muda-muda dari IPM, HW, Pemuda Muhammadiyah, dan Nasyiatul Aisyiyah. Muhammadiyah harus tetap bergerak bersama, jangan sendiri-sendiri hanya menonjolkan ego pribadi,” tutur Ketua LPCR PM tersebut.
Kedua, pimpinan cabang dan pimpinan ranting harus bersinergi dalam memimpin dan menggerakkan anggota dalam program tertentu yang telah menjadi prioritas. Hal ini dilakukan agar yang berat menjadi ringan dan yang sulit menjadi mudah karena diatasi bersama, lanjutnya.
Ketiga, pimpinan cabang dan pimpinan ranting hendaknya tetap bersemangat dalam berorganisasi, membimbing, memotivasi, mengajak dalam kebaikan.
Lalu, juga memperkuat akidah dan ideologi melalui pengajian keislaman dan kemuhammadiyahan, sekaligus menjalin silaturahmi dan meningkatkan wawasan, tambahnya.
Menjadi Umat yang Terbaik
Kiai Najih Bakar membacakan firman Allah dalam surat ali-Imran ayat 110:
كُنتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِٱلْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ ٱلْمُنكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِٱللَّهِ ۗ
Artinya: “Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah.”
Dalam ayat ini menjelaskan bahwa untuk menjadi umat yang terbaik, kita harus melakukan amar ma’ruf nahi munkar serta beriman kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Hal ini menunjukkan bahwa kita harus berhubungan dengan Allah Subhanahu serta berhubungan dengan sesama, saling menolong, menasihati, dan berlomba dalam kebaikan dalam kehidupan masyarakat, ujar Kyai Najih.
Selanjutnya, Kiai Najih menerangkan firman-Nya dalam surat Ash-Shaff ayat 4:
إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلَّذِينَ يُقَٰتِلُونَ فِى سَبِيلِهِۦ صَفًّا كَأَنَّهُم بُنْيَٰنٌ مَّرْصُوصٌ
Artinya: “Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.”
Dalam Tafsir Ibnu Katsir diterangkan bahwa Allah memuji orang-orang yang berperang di jalan-Nya dengan barisan yang teratur dan persatuan yang kokoh.
Allah menyukai kaum Muslimin yang demikian, tanpa celah perpecahan, sekecil apa pun, seperti tembok kokoh yang tersusun rapat dari batu-batu beton.
“Kita dapat menyerap dari ayat ini bahwa agar kita dicintai-Nya, kita harus memperjuangkan agama-Nya dengan penuh keikhlasan dan semata-mata mencari rida-Nya.
Hal ini memerlukan kesabaran, pengorbanan, waktu, tenaga, pikiran, serta harta. Semoga dengan kesabaran dan kebersamaan, kelak kita akan menuai kesuksesan,” pungkasnya.
Penulis Hilman Sueb Editor Zahra Putri Pratiwig