Afif Hidayatullah saat menyampaikan materi dalam Talkshow Parenting di MI Muhammadiyah 6 Sekapuk, Kamis (31/10/2024). (Indah Purnama Sari/PWMU.CO).
PWMU.CO – Ruang pertemuan MI Muhammadiyah 6 (Mimsix) Sekapuk Ujungpangkah Gresik dipenuhi dengan orang tua dan siswa Mimsix pada Kamis (31/10/2024).
Kehadiran mereka tersebut dalam rangka Talkshow Parenting “Problem Solving Pengasuhan Anak yang Efektif di Era Digital”. Adapun pemateri dalam acara tersebut adalah Afif Hidayatullah SE SPd MAK CHTC NNLP SSTMI.
Kepala Mimsix Muhammad Wasil SPdI mengatakan bahwa acara ini terlaksana oleh Mimsix sebagai program madrasah sesuai dengan era digital saat ini.
“Saya berharap semua orang tua bisa hadir, karena ini sebagai edukasi bagi orang tua agar orang tua mengerti cara mendidik anak di zaman sekarang” ujarnya.
Kolaborasi IKWAM dan Madrasah
Lebih lanjut, acara ini juga merupakan hasil kolaborasi antara Ikatan Wali Murid (IKWAM) dan madrasah. Di dalamnya juga terdapat edukasi kepada orang tua tentang kasus bullying yang erat kaitannya dengan mental anak yang saat ini marak terjadi di sekolah” tambahnya.
Pemateri talkshow parenting yang akrab dengan sapaan Afif ini mengatakan tujuan yang ingin tercapai dari acara ini. Yaitu membentuk mental anak dan orang tua, agar meraih kesuksesan bersama karena sukses sendiri itu biasa tetapi sukses bersama itu luar biasa.
“90 persen anak yang bermasalah adalah karena di rumahnya tidak ada kehidupan, sehingga anak suka berada di luar rumah. Kalau di rumah tidak ada kehidupan, dikhawatirkan anak akan kehilangan arah dan akhirnya terbawa arus pergaulan” jelasnya.
Selanjutnya, ia mengajak para orang tua agar jangan suka membandingkan-bandingkan anak. Pasalnya, lanjut Afif, semua anak memiliki potensi mereka masing-masing. “Kalau anak sering dibanding bandingkan, maka anak tersebut akan kehilangan mental percaya diri” tegasnya.
“Jatuh itu biasa, bangkit itu luar biasa, sesuai dengan ayat alquran Surat Al-Insyirah ayat 6:
إِنَّ مَعَ ٱلۡعُسۡرِ يُسۡرٗا
Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.
Jadi, Jangan hitung berapa kali anak jatuh, tapi hitung berapa kali anak bangkit” jelasnya.
Kemudian Afif mencontohkan perumpamaan dengan uang dengan mengeluarkan uang 100 ribu. Sontak seluruh audien mengatakan mau jika mendapat uang tersebut.
Lalu jika uang tersebut jatuh dan terinjak sampai kotor pun semua audien masih mau menerima uang tersebut, hal ini karena yang mereka lihat adalah nilai dari uang tersebut.
“Jadi, apapun masalah yang dihadapi anak, selama ada kehidupan di rumahnya, ada orangtua yang selalu mendukungnya, maka akan tercipta mental percaya diri, mental untuk bangkit di dalam diri anak, dan hal itulah yang akan menjadi nilai dari anak tersebut sampai dewasa” tambahnya.
Penulis Indah Purnama Sari, Editor Danar Trivasya Fikri