PWMU.CO – Juara 1 kejuaraan pencak silat bupati cup menampilkan seni Tapak Suci dalam acara Gempita Bulan Bahasa SMP Muhammadiyah 12 (Spemdalas) GKB Gresik.
Kegiatan ini merupakan rangkaian untuk memperingati Bulan Bahasa di Atrium Icon Mall Gresik, Selasa (29/10/2024).
Penampilan tersebut dibawakan oleh Cleva Pradiva Putri Trissiyan, siswa kelas VII Care, yang menampilkan seni bela diri Tapak Suci selama 5 menit sebagai praacara Gempita Bulan Bahasa dengan memukau.
Seluruh siswa kelas VII-IX menyaksikan penampilan tunggal Cleva di Atrium lantai 1 Icon Mall itu. Berulang kali tepuk tangan siswa bergemuruh di sela-sela penampilan. Beberapa siswa bahkan tampak bersorak kagum, begitu pula guru-guru yang berdiri di bagian belakang.
Seni bela diri Tapak Suci memang menjadi penampilan wajib dalam setiap acara sekolah. Namun, kali ini berbeda karena ini adalah pertama kalinya Cleva membawakan penampilan tersebut di tingkat sekolah menengah pertama.
Saat diwawancarai PWMU.CO, Cleva mengakui ini adalah pertama kalinya ia membawakan seni bela diri Tapak Suci tersebut. Dengan rasa gugup, juara 1 kejuaraan Pencak Silat Bupati Cup Kelas E Putri Pra Remaja itu menampilkan seni Tapak Suci setelah melakukan latihan intensif sejak Kamis (21/10/2024) setiap pulang sekolah.
“Dibantu oleh pelatih, saya mengaransemen gerakan dan mencoba menghafalkannya, agar sesuai dengan irama musik pengiring,” ungkap Cleva saat berlatih di Hall Andalusia (25/10/2024).
Tantangan dan Rasa Bangga
Di sela-sela latihan, Cleva mengungkapkan perasaannya yang tertantang. “Ini berbeda dengan latihan biasanya,” ujarnya.
Ia mengaku bahwa biasanya latihan dilakukan untuk persiapan pertandingan, namun kali ini ia harus menampilkan seni bela dirinya. “Gerakan seni juga lebih beragam, dan saya menampilkan beberapa gerakan yang saya kuasai,” tambahnya.
Cleva juga merasa bangga karena dipercaya menjadi salah satu pengisi acara, apalagi penampilannya di awal acara ini disaksikan langsung oleh tamu VIP yang berada di barisan depan, menjadikannya sorotan penonton di Atrium Icon Mall.
“Awalnya deg-degan karena khawatir gerakan dan langkah saya berlebihan dan mengenai penonton,” ungkapnya saat ditemui usai acara.
Dengan keterbatasan ruang, ia menjelaskan pentingnya gladi untuk memastikan langkah-langkahnya tepat di matras yang tersedia dan gerakannya tidak sampai mengenai penonton. (*)
Penulis Dheni Iga Pratiwi Editor Zahra Putri Pratiwig