PWMU.CO – Beragam baju Nusantara syar’i dan santun tampil elok di puncak Gempita Bulan Bahasa Spemdalas, Selasa (29/10/2024).
Kegiatan yang dilaksanakan di Atrium Icon Mall Gresik ini diikuti oleh seluruh siswa kelas VII, VIII, dan IX SMP Muhammadiyah 12 (Spemdalas) GKB Gresik.
Melalui konsep outdoor learning, para siswa Spemdalas belajar tentang pentingnya mengenal dan menghormati beragam budaya Indonesia.
Ketua Panitia, Haifa Marta SPd menerangkan bahwa dalam lomba best performance kostum ini, setiap kelas mengirimkan dua delegasinya satu siswa putra dan putri. “Siswa juga dapat membuat, mendesain sendiri, atau menyewa bajunya,” terangnya.
Saat tampil di atas panggung, setiap peserta mengenakan busana yang sopan, nyaman, longgar, dan menutup aurat serta tidak mengandung unsur SARA.
Dia menuturkan bahwa panitia juga menyiapkan tim verifikator untuk memastikan tampilan busana adat yang dikenakan memenuhi prasyarat santun dan islami.
Dengan mengangkat tema “Generasi Cerdas Literasi Menuju Indonesia Emas,” setiap perwakilan siswa satu per satu naik ke panggung menampilkan performa terbaiknya sesuai dengan budaya adat daerah yang diusung masing-masing.
Seperti tampilan Naiara Syasya Shavira Putri yang mengenakan busana dari Kota Padang, Sumatera Barat. Siswi kelas VIIIE ini, dengan bantuan teman sekelasnya, telah menyiapkan gambar tiga dimensi berupa restoran nasi Padang.
Saat MC memanggil namanya, ia membuka gambar yang telah ditempelkan di badannya itu dan menunjukkan keberagaman menu makanan restoran Padang.
Tak kalah menarik juga ditunjukkan oleh perwakilan dari kelas IX Baghdad. Waheeda El Humaira, yang mengenakan busana adat Papua, tampil dengan nuansa dominasi warna cokelat, kombinasi rompi dan rumbai hingga mata kaki.
Ia juga membawa properti berupa tombak yang dihias dengan bulu dan gulungan spanduk. Saat namanya dipanggil, ia menyapa dengan tarian khas suku Papua dan menghentakkan tombaknya hingga terbentang pesan dalam spanduknya.
Sebanyak 52 perwakilan kelas mengenakan beragam busana daerah mulai dari Tapanuli, Riau, Jawa, Sumatera, Kalimantan, Bali, Papua, Padang, Lampung, Minahasa, Sulawesi, Dayak, Palembang, hingga batik Damar Kurung khas Gresik dan Melayu.
Dengan penuh percaya diri, mereka mempromosikan beragam busana yang menjadi kebanggaan daerah-daerah di seluruh Nusantara.
Lomba Best Performance Kostum ini merupakan salah satu rangkaian peringatan Bulan Bahasa dan Sumpah Pemuda. Terdapat lima kriteria penilaian yang digunakan dalam menentukan juara, di antaranya kesesuaian tema, kreativitas, penampilan, kenyamanan, kerapian, dan kesopanan.
Salah satu peraih The Best Kostum dari jenjang kelas IX, Satrio Putra Yunaryo, mengaku terkejut dan bahagia ketika namanya disebut sebagai pemenang.
“Saya terkejut dan surprise banget. Tak yakin bisa menang, yang lainnya bagus-bagus juga,” katanya saat diwawancarai PWMU.CO usai acara.
Saat tampil di panggung, siswa yang hobi futsal ini tampak lincah memperagakan gerakan suku pedalaman Papua dengan membawa alat musik djimbe.
“Adat Papua ini unik dan penuh kreativitas, tidak hanya aspek busananya tapi juga tradisinya,” terangnya.
Berikut pemenang Best Performance Kostum pada kegiatan Gempita Bulan Bahasa Spemdalas:
Jenjang Kelas VII
- Nasyila Khilfah Arrohimah (VII Agility Putri): Kostum daerah Padang, Sumatera Barat
- Fitria Tsaqib Annasywah (VII Great): Kostum daerah Dayak
Jenjang Kelas VIII
- Oase Anindia (VIII Boron Putri): Kostum daerah Sumatera
- Naila Putri Adelia (VIII Ferrum Putri): Kostum daerah Padang, Sumatera Barat
Jenjang Kelas IX
- Satrio Putra Yunaryo (IX Baghdad Putra): Kostum daerah Papua
- Azka Akbar San Narmada (IX Alexandria): Kostum daerah Minahasa
Selamat dan salam literasi!
Penulis Anis Shofatun Editor Zahra Putri Pratiwig