PWMU.CO – Divisi Sumber Daya Insani Majelis Tabligh PDM Sidoarjo mengadakan pelatihan bertema Muballigh Menulis yang bertempat di Auditorium Mas Mansur, SD Muhammadiyah 1 Sidoarjo, Jl. Raden Patah 91 F Sidoarjo, pada Sabtu (2/11/2024).
Pelatihan ini diikuti oleh perwakilan dari 18 PCM dan AUM se-Kabupaten Sidoarjo, dengan masing-masing mengirimkan dua wakil.
Wakil Ketua PDM Sidoarjo, Imam Mahfudzi, dalam sambutannya menyampaikan bahwa tidak banyak muballigh yang memiliki waktu dan keterampilan menulis untuk menuangkan pemikiran, pendapat, atau materi dakwah mereka.
“Sebagian muballigh mungkin memiliki kemampuan menulis, tetapi waktu untuk menulis sering tergantikan oleh mobilitas mereka yang tinggi dalam menyampaikan kajian di berbagai tempat,” ujarnya.
Imam Mahfudzi juga menambahkan bahwa muballigh yang selama ini hanya menyampaikan dakwah melalui ceramah sebaiknya mulai mengembangkan keterampilan dalam bentuk tulisan.
“Dengan begitu, dakwah mereka bisa memiliki jangkauan yang lebih luas,” tambahnya di hadapan peserta.
Pelatihan Muballigh Menulis ini mendapat dukungan penuh dari Pimpinan Daerah Muhammadiyah Sidoarjo, yang berharap agar kegiatan ini dapat meningkatkan kemampuan menulis para muballigh.
“Kami berharap nantinya akan ada produk berupa buku atau panduan dakwah yang bisa menjadi hasil konkret dari pelatihan ini,” ujarnya.
Pelatihan ini juga bertujuan memberikan tips dan trik menulis yang efektif bagi para muballigh yang memiliki rutinitas dakwah yang padat. Imam Mahfudzi menekankan bahwa PDM Sidoarjo sangat mengharapkan karya-karya dakwah yang dapat dinikmati oleh masyarakat luas.
Dr H Musfiqon MPd, sebagai narasumber utama dalam pelatihan ini, adalah pendiri Nizamia Learning Center sekaligus pengasuh pondok pesantren. Tema pelatihan ini adalah Merangkai Kata, Menguatkan Risalah, Berkarya untuk Mengabdi.
Dr H Musfiqon menekankan pentingnya muballigh memiliki metode dakwah yang beragam. “Muballigh saat ini perlu mengembangkan dakwah tidak hanya secara lisan, tetapi juga melalui tulisan. Karya tulis, seperti buku, sangat efektif untuk memperluas jangkauan dakwah,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa program Muballigh Menulis ini merupakan inisiatif yang inovatif dan bisa menjadi contoh bagi PDM lainnya.
“Semoga kegiatan ini bisa menjadi pionir bagi pelatihan serupa di tempat lain,” pungkasnya. (*)
Penulis Sumardani Editor Wildan Nanda Rahmatullah