Oleh: Sarwito
PWMU.CO – Kita mungkin masih ingat betapa segarnya udara di pedesaan, jernihnya air sungai yang mengalir, dan nyanyian burung di pagi hari. Anak-anak bisa mandi di sungai tanpa khawatir akan penyakit, sementara nelayan kembali dari laut membawa hasil tangkapan yang cukup untuk menghidupi keluarga mereka.
Namun, pemandangan indah itu kini hanya tinggal kenangan. Sekarang, kita justru sering melihat banjir saat musim hujan, gagal panen di musim kemarau, serta sungai-sungai yang tak lagi nyaman bagi ikan. Burung-burung pun berpindah ke sangkar-sangkar di rumah para pecinta alam.
Sampah berserakan di kota dan desa, menyumbat aliran sungai, dan mengeluarkan bau tak sedap. Hutan-hutan terbakar di musim kemarau, sementara satwa liar kehilangan habitatnya. Perambahan hutan semakin merajalela. Alam sekitar kita terus mengalami penderitaan dan kehancuran.
Apakah ini yang ingin kita wariskan kepada anak cucu kita?
Dalam al-Quran, surat ar-Rum ayat 41, Allah berfirman: “Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari akibat perbuatan mereka, agar mereka kembali ke jalan yang benar.”
Ayat ini menjelaskan bahwa kerusakan alam adalah akibat dari ulah manusia. Dengan bertambahnya penduduk, kebutuhan manusia juga meningkat, mendorong konversi lahan pertanian dan hutan menjadi permukiman. Persaingan hidup yang semakin ketat sering membuat orang memilih jalan pintas demi penghasilan, tanpa memperhitungkan dampaknya.
Pentingnya Pendidikan Lingkungan Hidup
Semua ini terjadi karena rendahnya pengetahuan, kesadaran, dan partisipasi masyarakat dalam pendidikan lingkungan hidup. Banyak orang berprinsip untuk memenuhi kebutuhan hidup saat ini tanpa memikirkan masa depan anak cucu mereka.
Rendahnya pemahaman akan pendidikan lingkungan hidup terlihat dari kurangnya kesadaran akan bahaya sampah. Sampah yang ditanam dalam tanah bisa meracuni dan mengurangi kesuburan tanah. Sampah yang dibakar menyebabkan polusi udara yang berbahaya bagi kesehatan. Sementara sampah di sungai berpotensi menyebabkan banjir dan menyebarkan penyakit.
Oleh karena itu, pendidikan lingkungan hidup sangat diperlukan. Pendidikan ini bertujuan mengubah perilaku dan sikap masyarakat, dengan meningkatkan pengetahuan dan kesadaran tentang pentingnya menjaga lingkungan. Pada akhirnya, pendidikan lingkungan hidup diharapkan dapat mendorong masyarakat untuk berperan aktif dalam upaya pelestarian dan keselamatan lingkungan, demi generasi kini dan yang akan datang.
Langkah-langkah Pelestarian Lingkungan
Beberapa langkah yang dapat kita lakukan untuk menjaga kelestarian lingkungan, antara lain:
- Mengelola Sampah dengan 3R (Reduce, Reuse, Recycle).
Langkah ini dapat dimulai dengan menyediakan tempat sampah untuk sampah organik dan anorganik. Sampah yang masih bisa digunakan sebaiknya tidak dibuang. Misalnya, kantong plastik dari belanjaan bisa digunakan kembali. Botol bekas dapat dimanfaatkan sebagai hiasan atau alat rumah tangga lainnya. - Menggunakan Air secara Bijak.
Saat ini, kebutuhan air bersih semakin sulit dipenuhi. Kita perlu menggunakan air secukupnya dan tidak membiarkan air mengalir saat sudah selesai digunakan. Air limbah rumah tangga sebaiknya dibuang ke septictank, bukan ke sungai. Membuat biopori atau sumur resapan juga bisa membantu mengendalikan banjir di musim hujan. - Menanam Pohon di Sekitar Rumah.
Setiap lahan di sekitar rumah sebaiknya dimanfaatkan untuk menanam pohon buah-buahan, sayuran, atau tanaman obat. Selain membuat lingkungan lebih sejuk, tanaman juga menghasilkan oksigen yang bermanfaat bagi kesehatan. Hasil dari tanaman tersebut juga bisa membantu mengurangi pengeluaran sehari-hari.
Setiap langkah untuk menjaga lingkungan adalah investasi tanpa batas. Meskipun manfaatnya mungkin belum terasa saat ini, anak cucu kita pasti akan merasakannya di masa depan.
Al-Quran memberikan perhatian besar terhadap kerusakan lingkungan. Ayat-ayat tentang kerusakan alam memberikan pemahaman mendalam tentang pentingnya menjaga kelestarian alam. Sebagai umat Islam, kita harus berusaha menjaga lingkungan dan menghindari tindakan yang merusak alam. (*)
Editor Wildan Nanda Rahmatullah