PWMU.CO – Pimpinan Ranting ‘Aisyiyah (PRA) Sembunganyar, Kecamatan Dukun, Gresik, mengadakan kajian rutin bertempat di TPA Al-Ikhsan, Dusun Siraman, Desa Sembunganyar, Kecamatan Dukun, Gresik, pada Rabu (6/11/2024).
Kegiatan ini merupakan bagian dari kajian bulanan yang diadakan PRA Sembunganyar sebagai upaya syiar dakwah dan meningkatkan pemahaman agama anggota.
Kajian ini diadakan bergilir antara Dusun Gopa’an dan Dusun Siraman. Untuk bulan ini, lokasi kegiatan berada di Dusun Siraman dengan menghadirkan Ustadz Kusno Hadi sebagai pemateri.
Tema yang diusung dalam kajian kali ini adalah “Meneladani Sifat-sifat Sayyidah Aisyah RA”, yang bertujuan untuk mengenalkan dan menginspirasi peserta kajian dengan teladan dari Aisyah RA, istri Rasulullah Saw yang dikenal akan kecerdasan dan keutamaan akhlaknya.
Amilus Sholihah, Ketua II PRA Sembunganyar, selaku koordinator acara, menyampaikan bahwa kajian ini merupakan bagian dari kegiatan rutin yang dilakukan untuk mendukung syiar dakwah Aisyiyah.
“Kajian rutin ini adalah bentuk syiar dakwah Aisyiyah di PRA Sembunganyar. Alhamdulillah, kegiatan ini dapat terus berlangsung berkat dukungan dari seluruh anggota, terutama para sesepuh di Dusun Siraman,” ujarnya penuh syukur.
Ia berharap agar ke depan lebih banyak anggota yang bergabung sehingga dapat membawa manfaat yang lebih besar bagi masyarakat.
Selain itu, Amilus menegaskan pentingnya memahami karakter Aisyah RA sebagai sosok teladan bagi setiap Muslimah.
“Tema kali ini sangat relevan, karena Aisyiyah didirikan dengan menginspirasi nama Aisyah RA, istri Rasulullah Saw. Harapannya, para anggota dapat menjadi ‘Aisyah-Aisyah’ masa kini yang berjuang dalam dakwah, amar ma’ruf nahi munkar,” tambahnya.
Teladan Sifat Aisyah
Ustadz Kusno Hadi memulai kajiannya dengan memperkenalkan sosok Aisyah RA sebagai putri dari Abu Bakar Ash Shiddiq RA yang lahir pada bulan Syawal tahun 614 M.
Aisyah RA menikah dengan Rasulullah Saw pada usia belia, dua tahun sebelum hijrah Nabi ke Madinah.
Ustadz Kusno Hadi juga mengisahkan bahwa pernikahan Aisyah RA dengan Rasulullah terjadi atas petunjuk Allah melalui mimpi Nabi Saw, sebagaimana diriwayatkan dalam hadis.
Selama hidupnya, Aisyah RA dikenal sebagai seorang yang memiliki akhlak mulia, kecerdasan yang luar biasa, serta ketaatan yang tinggi kepada Allah Swt.
Banyak teladan yang bisa diambil dari sifat-sifat beliau, di antaranya adalah:
Pertama, Pemberani
Aisyah RA memiliki sifat pemberani dan hanya takut kepada Allah SWT. Hal ini dibuktikan ketika ia ikut dalam beberapa pertempuran untuk membantu para prajurit, seperti Perang Badar dan Perang Khandaq.
Kedua, Rajin Bekerja
Meskipun disediakan pembantu oleh Rasulullah, Aisyah tetap melakukan pekerjaan rumah sendiri. Ia menumbuk gandum, memasak, membersihkan perabot, dan merawat pakaian Rasulullah Saw.
Ketiga, Sabar
Aisyah RA memiliki kesabaran yang luar biasa. Ia sering bermalam tanpa penerangan dan menjalani kehidupan sederhana bersama Rasulullah hanya dengan kurma dan air selama berbulan-bulan.
Keempat, Rendah Hati
Meskipun sangat cerdas, Aisyah RA selalu rendah hati dan tidak pernah menyombongkan ilmunya. Ia senantiasa menghormati orang lain dan bersikap ramah.
Kelima, Senang Berbagi Ilmu
Aisyah RA adalah guru agama yang mengajar banyak orang di Madinah. Ia adalah sosok yang selalu haus ilmu dan tak segan mengakui kelebihan orang lain, bahkan bertanya kepada yang lebih tahu.
Keenam, Kritis dan Ingin Tahu
Rasa ingin tahu Aisyah RA sangat tinggi. Jika ada hal yang kurang jelas dalam hadis, ia akan bertanya langsung kepada Rasulullah Saw untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam.
ketujuh, Cerdas
Kecerdasan Aisyah RA tidak tertandingi di antara para sahabat Nabi. Abu Musa Al-Asy’ari berkata bahwa tidak ada satu hadis pun yang sulit kecuali mereka tanyakan kepada Aisyah dan ia selalu memiliki jawabannya.
Kedelapan, Suka Belajar
Aisyah RA senantiasa mendengarkan dan mengingat setiap pelajaran dari Rasulullah Saw. Kecintaannya pada ilmu menjadikannya hafal banyak hadis tentang berbagai masalah.
Kesembilan ,Rajin Bersedekah
Aisyah RA rajin bersedekah, bahkan sering kali memberikan sebagian besar hartanya kepada orang lain, meski ia sendiri berada dalam keadaan terbatas.
Kesepuluh, Zuhud dan Qana’ah
Aisyah RA menjalani hidup yang sangat sederhana. Meskipun Madinah sebagai negara Islam memiliki harta melimpah, ia tetap memilih hidup zuhud dan tidak pernah meminta lebih.
Kesimpulan
Kajian tentang sifat-sifat Aisyah RA ini membawa banyak inspirasi dan menjadi pengingat bagi seluruh Muslimah agar meneladani kepribadian istri Rasulullah Saw yang mulia.
Ustadz Kusno Hadi menutup tausiyahnya dengan harapan agar semua peserta dapat mengambil hikmah dari kehidupan Aisyah RA dan berusaha menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
“Semoga kita semua dapat meneladani sifat-sifat Aisyah RA yang selalu berpegang teguh pada agama, rendah hati, dan memiliki ketulusan dalam berbuat kebaikan,” ujarnya.
Penulis Heniati Editor Alfain Jalaluddin Ramadlan