PWMU.CO – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Muhammadiyah Blora mengadakan pelatihan pembuatan martabak manis dan martabak telur di Desa Wado, Kecamatan Kedungtuban, Blora, Jawa Tengah pada Rabu (6/11/2024).
Kegiatan ini diikuti oleh 50 ibu-ibu anggota Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK). Mereka tampak sangat antusias belajar keterampilan baru yang dapat dijadikan sebagai peluang usaha rumahan.
Acara ini diawali dengan pemaparan materi tentang bahan dan cara pembuatan adonan martabak. Setelah itu, ibu-ibu PKK langsung mempraktikkan teknik membuat martabak manis hingga martabak telur dengan variasi rasa dan topping yang menarik.
Ketua tim KKN yang juga Pemimpin Pelatihan, Rika Ristiana menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan upaya nyata dalam mendukung pemberdayaan ekonomi masyarakat Desa Wado.
“Kami berharap pelatihan ini dapat memberikan tambahan keterampilan bagi ibu-ibu PKK dan dapat membantu mereka menciptakan peluang usaha di rumah,” ungkapnya.
Rika juga menyebutkan bahwa martabak dipilih sebagai tema pelatihan karena makanan ini cukup populer dan memiliki pasar yang luas. Selain itu, martabak juga dapat dimodifikasi sesuai selera lokal, sehingga dapat meningkatkan nilai jualnya.
Dalam pelatihan tersebut, para peserta tidak hanya diberi resep dasar martabak, tetapi juga diberi tips dan trik untuk menghasilkan martabak yang lebih lezat dan menarik.
Agar lebih lebih lezat, mahasiswa memberikan tips dan trik bahwa martabak manis harusnya diberikan topping seperti keju, cokelat, kacang, dan meses. Sementara itu, pada martabak telur, variasi isian yang dapat membuat cita rasa semakin kaya antara lain, daging ayam, sayuran, dan telur bebek. Selain itu, mahasiswa juga mengajarkan cara menjaga kebersihan bahan, peralatan, serta penyimpanan bahan agar tetap segar.
Para peserta tampak sangat antusias, hal tersebut salah satunya diungkapkan oleh Ketua PKK Desa Wado, Suekowati.
“Kami merasa sangat terbantu dengan adanya pelatihan ini. Selain dapat menambah wawasan, adanya pelatihan ini juga membuat kami mulai memiliki ide untuk membuat martabak sendiri di rumah dan kemudian menjualnya,” ujarnya penuh semangat.
Suekowati menambahkan bahwa kegiatan semacam ini penting untuk terus diadakan karena selain memberikan keterampilan baru, juga dapat membantu ibu-ibu PKK untuk mulai berwirausaha.
Di akhir acara, para mahasiswa juga memberikan contoh perhitungan modal dan keuntungan untuk memulai usaha martabak rumahan. Mereka berharap dengan adanya wawasan dasar tentang perhitungan ini, ibu-ibu PKK dapat lebih yakin untuk memulai usaha.
Pelatihan ini tidak hanya memberikan keterampilan praktis, tetapi juga wawasan tentang cara mengelola usaha secara sederhana. Kegiatan pelatihan ini diharapkan terus berlanjut sehingga dapat membawa dampak positif bagi ekonomi masyarakat Desa Wado.
Ke depannya, mahasiswa KKN STKIP Muhammadiyah Blora akan terus berkomitmen untuk mengadakan program-program bermanfaat yang dapat membantu pemberdayaan masyarakat di desa Wado. (*)
Penulis Tio Ikhtiar Editor Ni’matul Faizah