PWMU.CO – Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir, menerima kunjungan dari delegasi Kedutaan Besar Malaysia untuk Indonesia di Kantor Pimpinan Pusat Muhammadiyah Yogyakarta pada Jumat (8/11/2024).
Kunjungan tersebut dipimpin oleh Duta Besar Malaysia untuk Indonesia, Dato’ Syed Mohamad Hasrin Tengku Hussin, dan bertujuan memperkuat kerja sama antara Malaysia dan Muhammadiyah, terutama di bidang pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta isu-isu sosial-politik internasional.
Haedar menyambut delegasi tersebut dengan hangat. “Kami sangat senang dan berterima kasih atas kunjungan ini. Muhammadiyah memiliki ikatan kuat dengan Malaysia, khususnya melalui Universiti Muhammadiyah Malaysia (UMAM),” ucapnya. Ia berharap hubungan erat ini terus mendukung peningkatan kualitas pendidikan di kedua negara serumpun.
Haedar juga menekankan bahwa Asia Tenggara memiliki potensi besar untuk menjadi pusat kajian Islam yang moderat, serta menjadi contoh pemahaman Islam yang damai. “Sebagai bangsa serumpun, kita memiliki potensi besar untuk mewujudkan hal tersebut,” tambahnya.
Dalam kesempatan ini, Haedar menggarisbawahi pentingnya peningkatan pendidikan dan ekonomi bagi umat Islam agar bisa menjadi “khair ummah” atau umat terbaik yang dapat berkontribusi pada peradaban global. Menurutnya, Muhammadiyah terus berupaya memperkuat ekonomi dan pendidikan umat Islam agar menjadi rahmatan lil ‘alamin.
Delegasi Malaysia, yang diwakili pula oleh Ustadz Mohamad Shamsuri Ghazali (Atase Agama), Hasnul Faizal (Pengarah Education Malaysia Indonesia), Encik Zulfadhli Hamzah (Atase Pendidikan), dan Encik Nurzaini Kasi (Penasihat Imigrasi), menyatakan dukungan mereka atas inisiatif-inisiatif ini.
Dato’ Syed Mohamad Hasrin menyatakan bahwa kerja sama dengan Indonesia merupakan harapan besar Perdana Menteri Anwar Ibrahim.
“Islam di Asia Tenggara memiliki karakter moderat yang unik, dan kita perlu mendorongnya agar dikenal lebih luas,” jelasnya.
Selain itu, Dato’ Hasrin menyoroti isu kemerdekaan Palestina yang menjadi perhatian bersama. “Kami mendukung perjuangan Palestina, terutama melalui bantuan kemanusiaan dan kesehatan. Saya senang karena kemerdekaan Palestina juga menjadi misi utama pemerintahan Indonesia saat ini,” ungkapnya.
Pertemuan ini juga dihadiri oleh perwakilan Muhammadiyah, seperti Syamsul Anwar, Bambang Setiaji, Andi Bayu Bawono, dan dr Agus Taufiqurrahman, yang mendukung penguatan kerja sama strategis antara Malaysia dan Muhammadiyah demi kemajuan bersama di masa depan. (*)
Penulis Wildan Nanda Rahmatullah Editor Azrohal Hasan