PWMU.CO – Dalam upaya meningkatkan kapasitas dan kemandirian kader, Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PD IPM) Lamongan menggelar kegiatan Pelatihan Administrasi dan Kemandirian Strategis Ikatan (PAKSI) 2024
Acara ini berlangsung pada Jumat (8/11/2024) di MI Muhammadiyah 4 Ngesong, Kecamatan Brondong, Lamongan.
Dengan tema “Reformasi Kolaboratif: Menata Administrasi, Mengembangkan Organisasi, Membangun Wirausaha yang Kreatif dan Inovatif,” kegiatan ini bertujuan untuk menciptakan kader IPM yang terampil, mandiri secara finansial, dan tertib dalam administrasi organisasi.
Perangkat lunak My IPM yang diluncurkan dalam kegiatan ini diharapkan menjadi alat bantu yang efektif untuk manajemen kesekretariatan dan keuangan yang lebih sistematis.
Ketua PD IPM Lamongan, Dimas Julian Arman, mengatakan bahwa acara ini merupakan langkah penting dalam menyiapkan kader yang tidak hanya unggul dalam intelektualitas dan kreativitas, tetapi juga berjiwa wirausaha.
“Kader IPM diharapkan dapat memanfaatkan peluang dengan maksimal dan berkontribusi aktif dalam menghadapi tantangan era modern,” ujar Dimas.
Turut hadir dalam acara ini Ketua Bidang Kesenian PW IPM Jawa Timur, Nizar Syahroni, serta tokoh Muhammadiyah setempat, termasuk Pimpinan Cabang Muhammadiyah Brondong, Ahmad Iskan, dan Pendekar Besar Tapak Suci Jawa Timur.
Nizar menyampaikan pentingnya tertib administrasi bagi keberlangsungan organisasi.
“Administrasi adalah fondasi dalam organisasi. IPM telah merangkum tata kelola administratif dalam piranti lunak My IPM untuk memudahkan manajemen sekretariat dan keuangan,” ungkapnya.
Selain itu, Nizar mengungkapkan kekhawatirannya terhadap tantangan ketenagakerjaan bagi generasi muda, terutama Gen Z.
IPM, katanya, merespon isu ini dengan program Studentpreneur dan Sociopreneur yang bertujuan menciptakan kader wirausaha muda yang siap bersaing dalam dunia kerja yang semakin kreatif.
“PAKSI ini diharapkan menumbuhkan minat generasi muda dalam menciptakan lapangan kerja mereka sendiri,” tambahnya.
Ahmad Iskan, Pimpinan Cabang Muhammadiyah Brondong, menekankan pentingnya kesiapan mental dalam berorganisasi.
“Kader yang mampu menikmati proses organisasi tanpa mengeluh akan menjadi sosok yang kuat, kompetitif, dan berdaya saing,” jelasnya.
Ia menegaskan bahwa sikap inilah yang diharapkan dalam mencetak kader unggul sesuai arahan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof. Haedar Nashir.
Dalam sambutannya, Dimas juga menyoroti dilema ketenagakerjaan yang dihadapi Gen Z, di mana sekitar 50% pengangguran berasal dari generasi ini.
Menurutnya, teknologi digital memberikan peluang besar bagi Gen Z, tetapi peluang ini perlu diimbangi dengan peningkatan keterampilan profesional.
“Jika kita memiliki peluang, kita harus mampu memanfaatkan kemampuan kita secara penuh untuk meraih peluang tersebut,” tutup Dimas.
Kegiatan PAKSI 2024 ini diharapkan menjadi landasan bagi kader IPM Lamongan dalam memperkuat kompetensi organisasi, kemandirian finansial, dan peran aktif dalam mengembangkan Muhammadiyah.
Penulis Abdullah Azzam Ati’illah Editor Alfain Jalaluddin Ramadlan