Logo Milad Muhammadiyah ke-112 PCM Paciran Lamongan ini terinspirasi dari logo Milad dan Tanwir Muhammadiyah. (Screenshot Dokumen/PWMU.CO).
Oleh Fimas HD
PWMU.CO – Sebagai seorang pelajar SMA yang melihat langsung peran besar Muhammadiyah dalam dunia pendidikan, tema Milad ke-112 Muhammadiyah, “Muhammadiyah dan Gerakan Pencerahan Menuju Indonesia Berkemajuan”, memiliki makna yang mendalam dan relevan.
Pendidikan yang ditawarkan Muhammadiyah bukan hanya soal kurikulum akademik, tetapi juga bagaimana mereka membentuk karakter dan kepribadian generasi muda.
Kepedulian Muhammadiyah dan Ruang Perbaikan
Bagi kami, pelajar SMA, gerakan pencerahan Muhammadiyah terasa nyata dalam lingkungan sekolah yang modern, namun tetap berakar pada nilai-nilai keislaman. Kita bisa melihat bagaimana Muhammadiyah mengintegrasikan teknologi dan inovasi, misalnya melalui pembelajaran berbasis digital yang terus dikembangkan.
Hal ini menunjukkan bahwa Muhammadiyah sangat peduli dengan tantangan zaman dan ingin mempersiapkan generasi yang siap bersaing secara global.
Namun, di balik pencapaian tersebut, pertanyaannya adalah: apakah pendidikan yang sudah diberikan ini benar-benar cukup untuk menjawab kebutuhan zaman yang terus berubah?
Sebagai pelajar, saya merasa masih ada ruang untuk perbaikan. Misalnya, meskipun fasilitas dan kurikulum terus ditingkatkan, kami juga butuh pelajaran yang lebih fokus pada keterampilan praktis, seperti entrepreneurship, pemahaman teknologi yang lebih mendalam, dan wawasan global.
Pendidikan di Muhammadiyah memang memberikan fondasi spiritual yang kuat, tetapi dalam dunia yang serba cepat ini, pendidikan berbasis keterampilan juga harus lebih diutamakan.
Di sisi lain, saya sangat mengapresiasi bagaimana Muhammadiyah tetap konsisten memberikan akses pendidikan ke daerah-daerah yang sulit terjangkau. Ini membuktikan bahwa pendidikan yang berkemajuan bukan hanya milik kota besar, tetapi juga bagi mereka yang berada di pelosok.
Namun, dengan segala potensi dan keunggulan Muhammadiyah, kita sebagai pelajar berharap bahwa ke depannya, pendidikan Muhammadiyah tidak hanya menciptakan siswa yang cerdas secara akademis, tetapi juga mampu menjadi inovator, pemimpin, dan penggerak perubahan yang nyata.
Jadi, sebagai generasi muda, saya merasa bangga menjadi bagian dari gerakan pencerahan ini. Tapi, kita juga perlu terus mendorong Muhammadiyah untuk lebih adaptif dan proaktif dalam menghadapi tantangan pendidikan masa depan.
Sebab hanya dengan begitu, cita-cita untuk mewujudkan Indonesia yang benar-benar berkemajuan bisa terwujud.
Editor Danar Trivasya Fikri