PWMU.CO – SD Muhammadiyah 15 Surabaya (SDM Limas) menggelar pembelajaran aplikatif bertajuk Sharing is Caring pada Rabu (6/11/2024). Kegiatan ini berlangsung di Panti Asuhan Medokan Asri Rungkut dan Panti Asuhan Muhammadiyah di Jalan Gogor, Jajartunggal, Wiyung, Surabaya.
Pembelajaran ini diikuti oleh seluruh murid kelas 1 SDM Limas, didampingi oleh ustadz dan ustadzah. Ketua pembelajaran aplikatif SDM Limas, Imroatun SPdI, menyampaikan bahwa tujuan kegiatan ini adalah menumbuhkan sikap peduli, kepekaan sosial terhadap sesama, serta membentuk karakter murid yang pandai bersyukur dan senang berbagi. “Kami ingin menanamkan rasa kepedulian sosial kepada anak-anak sejak dini,” ujar ustadzah Iim, sapaan akrabnya, sambil tersenyum.
Sebagai wali kelas 1-Bee, Ustadzah Iim juga mengungkapkan rasa syukurnya karena kelas 1 tahun ini dapat melaksanakan pembelajaran di luar kelas dengan kegiatan sosial. Kegiatan ini dianggap selaras dengan ajaran agama, seperti yang tertuang dalam QS al-Baqarah ayat 261, serta mencerminkan nilai-nilai luhur Pancasila.
Sekitar 105 murid kelas 1 SD Muhammadiyah 15 Surabaya turut berpartisipasi dalam kegiatan ini. Dengan dukungan dari PCM Wiyung, manajemen sekolah, serta wali murid, anak-anak mendapat pengalaman edukatif tentang kehidupan di panti asuhan. Selain berkeliling lokasi, mereka juga melakukan bakti sosial dan memberikan donasi.
“Terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung kegiatan ini. Semoga Allah Subhanahu Wa Ta’ala memberikan kesehatan dan kelapangan rezeki kepada kita semua. Jazakumullahu Khairan Katsiran. Kami berharap kegiatan ini dapat menumbuhkan kepedulian anak-anak terhadap saudara-saudara mereka yang memerlukan perhatian dan kasih sayang lebih,” ujar Ustadzah Iim.
Salah satu momen menarik terjadi saat anak-anak tiba di panti. Mereka langsung duduk melingkar mengelilingi seorang balita, bahkan ada yang mencoba menggendongnya. Mereka juga berinteraksi dengan anak-anak penghuni panti, berbicara, dan bersalaman.
Kevanno Abyyan Arkan, murid kelas 1-Dolphin, mengungkapkan kesannya.
“Saya senang diajak ustadzah ke panti asuhan. Saya membawa barang kesukaan saya untuk diberikan kepada teman-teman di panti agar mereka bahagia. Saya bersyukur bisa berbagi dan merasa beruntung tinggal bersama ayah dan ibu. Saya ingin menjadi anak yang peduli, bermanfaat, dan bisa berbagi kebahagiaan dengan orang lain,” tuturnya dengan penuh semangat saat ditemui di sela-sela kegiatan.
Kegiatan ini diharapkan mampu memberikan pelajaran berharga bagi anak-anak untuk selalu bersyukur, peduli, dan berbagi dengan sesama. (*)
Penulis Ali Shodiqin Editor Wildan Nanda Rahmatullah