PWMU.CO – Dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-60, Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan menggelar seminar bertema “Prioritaskan Kesehatan Jiwa di Tempat Kerja”.
Acara yang berlangsung di Aula Lesung Si Panji pada Senin (11/11/2024) ini menghadirkan Psikiater RS Muhammadiyah Lamongan yang juga merupakan staf pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surabaya, dr Era Catur Prasetya SpKJ sebagai pembicara utama.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan, dr Insra Tsani Husaini menekankan bahwa pemilihan tema ini bukan tanpa alasan.
“Di era modern yang penuh tantangan ini, tekanan di tempat kerja semakin meningkat. Kita tidak bisa lagi mengabaikan aspek kesehatan mental dalam lingkungan kerja. Hal ini menjadi perhatian khusus pemerintah daerah Lamongan dalam upaya meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Acara ini diikuti oleh 90 peserta dari berbagai institusi kesehatan, termasuk 32 perwakilan Puskesmas, 20 rumah sakit dan klinik, 22 organisasi profesi kesehatan, serta 10 staf Dinas Kesehatan.
Kesehatan Mental di Tempat Kerja
Dalam pemaparannya, dr Era Catur Prasetya SpKJ menjelaskan bahwa kesehatan mental tidak hanya berarti bebas dari gangguan jiwa.
“Kesehatan mental bukanlah sekadar ketiadaan gangguan jiwa, tetapi merupakan kondisi kesejahteraan di mana setiap individu dapat merealisasikan potensinya, mengatasi tekanan hidup yang normal, bekerja secara produktif, dan memberikan kontribusi kepada komunitasnya,” jelasnya.
Lebih lanjut, beliau memaparkan beberapa faktor risiko yang dapat mempengaruhi kesehatan mental di tempat kerja, seperti beban kerja yang berlebihan, komunikasi yang tidak efektif, konflik interpersonal, ketidakjelasan peran, serta ketidakseimbangan antara kehidupan kerja dan pribadi.
“Kita perlu memahami bahwa investasi dalam kesehatan mental karyawan bukan hanya masalah kemanusiaan, tetapi juga berpengaruh signifikan terhadap produktivitas dan efisiensi organisasi,” tambahnya.
Dalam sesi diskusi, para peserta menunjukkan antusiasme yang tinggi dengan mengajukan berbagai pertanyaan seputar implementasi program kesehatan mental di tempat kerja.
Beberapa isu yang menjadi perhatian khusus termasuk stigma terhadap masalah kesehatan mental, keterbatasan akses layanan kesehatan jiwa, serta strategi preventif yang dapat diterapkan di berbagai institusi kesehatan.
Sebagai respon, psikiater tersebut menekankan pentingnya membangun sistem dukungan kesehatan mental yang komprehensif di tempat kerja.
“Kita perlu mengembangkan program yang mencakup tiga aspek utama: pencegahan, deteksi dini, dan penanganan yang tepat. Ini termasuk pelatihan manajemen stres, pembentukan sistem rujukan yang efektif, serta penyediaan konseling bagi karyawan yang membutuhkan,” jelasnya.
Acara ini juga menghasilkan beberapa rekomendasi strategis dan konkret untuk meningkatkan kesehatan mental di tempat kerja, seperti pembentukan tim kesehatan mental di setiap institusi kesehatan, pengembangan program skrining kesehatan mental berkala, pelatihan kesadaran kesehatan mental bagi para manajer dan supervisor, serta implementasi kebijakan yang mendukung keseimbangan kerja-kehidupan.
Pada berjalannya program ini akan diterapkan sistem monitoring dan evaluasi program kesehatan mental.
“Peringatan HKN ke-60 ini menjadi momentum yang tepat untuk memperkuat komitmen kita dalam meningkatkan kesehatan mental di tempat kerja. Ini bukan hanya tanggung jawab institusi kesehatan, tetapi juga membutuhkan dukungan dari semua pemangku kepentingan,” ujar dr Indra dalam penutupan acara.
Para peserta sepakat bahwa acara ini memberikan perspektif baru dalam memandang kesehatan mental di tempat kerja. “Materi yang disampaikan sangat relevan dan aplikatif. Kami mendapatkan banyak insight yang dapat kami terapkan di institusi kami masing-masing,” ungkap salah satu peserta dari Puskesmas.
Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan HKN ke-60 yang akan dilanjutkan dengan berbagai program implementasi di lapangan. Dinas Kesehatan Lamongan berkomitmen untuk melakukan monitoring dan evaluasi berkala terhadap implementasi program-program yang telah direncanakan.
Dengan berakhirnya acara ini, diharapkan akan ada peningkatan kesadaran dan komitmen dari seluruh institusi kesehatan di Kabupaten Lamongan untuk memprioritaskan kesehatan mental di tempat kerja, yang pada akhirnya akan berkontribusi pada peningkatan kualitas pelayanan kesehatan secara keseluruhan.
Penulis Rahma Ismayanti Editor Alfain Jalaluddin Ramadlan