PWMU.CO – Menyiapkan pemilih yang cerdas dan mandiri menjadi salah satu tujuan diadakannya Sosialisasi dan Pendidikan Pemilih Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur yang digelar Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Jawa Timur bekerja sama dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur, Sabtu (16/11/2024).
”Pemilu yang baik adalah pemilu yang menghasilkan pemimpin yang dipilih secara demokratis melalui proses yang transparan dan partisipatif. Karena itu sosialisasi dan pendidikan politik memiliki peran penting,” kata Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah Kabupaten Pasuruan, Hj Ifani SPd.
Kegiatan yang berlangsung di Gedung PDM Kabupaten Pasuruan yang terletak di Jalan Raya Raci Bangil Pasuruan itu dibuka oleh Dra Noer Haidah Perwakilan Pimpinan Wilayah Aisyiyah Jawa Timur.
Acara yang diikuti 100 peserta itu menghadirkan dua narasumber dari KPU Provinsi Jawa Timur yakni Nurul Amalia SSi, Ketua LPPA PWA Jawa Timur Afrida Safriani MA PhD dengan moderator Mariza Izzah SPd MPd dari perwakilan Pimpinan Daerah Aisyiyah Kabupaten Pasuruan.
Nurul Amalia memaparkan tantangan politik kontemporer dalam lanskap politik saat ini yang memerlukan peran aktif masyarakat.
”’Aisyiyah dan Muhammadiyah memperkuat inisiatif pendidikan politik dan menjaga komitmennya terhadap tata kelola yang beretika. Hal ini menekankan perlunya pendekatan proaktif dalam membentuk kebijakan yang mencerminkan nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan,” jelasnya.
Dia menjelaskan pentingnya pendidikan politik agar dalam pelaksanaan Pilkada ada jaminan keadilan. Sementara itu Afida Safriani menyebut sering kali ada anggapan dunia politik lebih menjadi dominan laki-laki. Padahal sebenarnya tidak seperti itu.
”Sebagai perempuan yang sudah terasah dan terdidik perlu kiranya mengambil peranan dalam bidang politik ini,” kata dia.
Dia mengatakan, sosialisasi dan pendidikan politik menjadi sangat penting antara lain agar mampu mengawal dan mendorong perempuan berpartisipasi aktif dalam Pilkada. Selain itu menyiapkan pemilih yang cerdas dan mandiri.
”Selain itu tidak terpengaruh pada beragam provokasi kebohongan dan politik uang,” jelasnya.
Afrida juga memaparkan kesetaraan gender dan partisipasi perempuan dalam politik.
Dia mengatakan, salah satu partisipasi perempuan dalam politik adalah hak untuk memilih.
Namun lebih jauh dari itu partisipasi pilitik ini juga dalam keterlibatan dalam proses pengambilan keputusan.
Selain paparan narasumber, kegiatan juga diisi dengan tanya jawab dan diskusi yang diikuti secara antusias oleh para peserta. (*)
Penulis Rahma Dheny Editor Wildan Nanda Rahmatullah